Jakarta (ANTARA) - Gubenur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimistis ekonomi triwulan IV-2021 tumbuh di atas 4,5 persen, sejalan dengan meningkatnya mobilitas pasca langkah-langkah penanganan yang ditempuh pemerintah dalam pengendalian COVID-19 varian Delta.
"Kami akan terus memantau indikator perbaikan yang ada termasuk aktivitas masyarakat di akhir tahun dalam rangka Natal dan Tahun Baru dan ekspansi fiskal yang biasanya meningkat pesat di akhir tahun," kata Perry dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulan Desember 2021 di Jakarta, Kamis.
Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi 2021 akan berada dalam kisaran proyeksi BI, yaitu 3,2 persen sampai 4 persen.
Perry menjelaskan kinerja konsumsi swasta, investasi, serta konsumsi pemerintah diperkirakan terus meningkat, di tengah tetap terjaganya kinerja ekspor.
"Pertumbuhan ekonomi juga didukung oleh kinerja lapangan usaha utama, antara lain industri pengolahan, perdagangan, dan pertambangan yang diperkirakan tetap baik," ujarnya.
Sejumlah indikator hingga Desember 2021, lanjut dia, menunjukkan proses pemulihan yang berlanjut, seperti peningkatan mobilitas masyarakat di berbagai daerah, kenaikan penjualan eceran, penguatan keyakinan konsumen, serta ekspansi PMI Manufaktur.
Pada 2022, perbaikan ekonomi terutama didukung konsumsi swasta yang meningkat, dan kinerja ekspor serta belanja fiskal pemerintah yang tetap terjaga, sejalan dengan mobilitas yang terus meningkat, pembukaan ekonomi yang semakin luas, serta stimulus kebijakan yang berlanjut.
Dengan perkembangan tersebut, BI memperkirakan ekonomi domestik 2022 tumbuh lebih tinggi menjadi 4,7 persen hingga 5,5 persen.
Baca juga: BI perkirakan transaksi berjalan 2021 bakal surplus 0,3 persen PDB
Baca juga: Gubernur BI sebut kredit perbankan tumbuh 4,7 persen pada November
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021