Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina EP (PEP) Tanjung Field mengimplementasikan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) untuk meningkatkan pendapatan warga di wilayah operasi Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, melalui program inovasi sistem bioflok Pusat Pembudidayaan Perikanan Desa Kapar Inovatif (Peri Sakti).

“Tidak hanya menekan biaya pakan, pendapatan anggota kelompok pembudidayaan perikanan di Desa Kapar ikut meningkat signifikan melalui inovasi sistem bioflok yang diinisiasi oleh PEP Tanjung Field,” ujar Juhin, Ketua Kelompok Peri Sakti mitra binaan PEP Tanjung Field, saat berbicara dalam sharing session secara virtual yang diikuti di Jakarta, Kamis.

Desa Kapar, Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong, Kalsel, adalah area Ring 1 perusahaan. Sejak setahun lalu, Juhin menjadi mitra binaan PEP Tajung Field dalam program Peri Sakti. “Awalnya saya memelihara ikan pakai kolam tanah pada 2019. Hasilnya kurang memuaskan,” katanya.

Dia mengaku sejumlah keunggulan telah dirasakan anggota Kelompok Peri Sakti dari inovasi bioflok, mulai kemampuan mengelola limbah organik menjadi pupuk cair, pemberian pakan menjadi tujuh karung dalam satu periode panen atau lebih hemat 13 karung dibandingkan kolam tanah yang memerlukan 20 karung. Selain itu, biaya budidaya ikan Rp4 juta per kolam dalam sekali periode panen, jauh lebih rendah dibandingkan kolam tanah yang bisa Rp12 juta.

Juhin juga menyebutkan, keunggulan Peri Sakti lainnya adalah padat tebar benih 500 ekor per m3 dibandingkan menggunakan kolam tanah 100 ekor. Hasil panen pun mencapai 120 kg per periode/panen dibandingkan memakai kolam tanah yang mencapai 80 kg.

“Pendapatan juga naik menjadi Rp3 juta per periode panen dibandingkan kolam tanah Rp2 juta per periode,” katanya.

Menurut Juhin, penggunaan kolam tanah untuk memelihara ikan banyak kendala. Salah satunya karena lokasi kolam yang berdekatan dengan lahan industri dan pertambangan sehingga kalau banjir limbahnya bisa masuk ke kolam.

Setelah bermitra dengan PEP Tanjung Field, yang merupakan unit bisnis PT Pertamina Hulu Indonesia pada 2020, Juhin bersama-sama rekan-rekannya pun membuat kelompok kerja. Kelompok itu diajarkan budidaya ikan dalam terpal bundar, dan tidak lagi menggunakan kolam tanah. Awalnya, dibuat dengan tiga kolam dengan sistem bioflok.

Keunikannya adalah pada floknya. Cara pembuatan bioflok bahannya sangat mudah, probiotik, molase, dedak, dicampur dalam air di kolam terpal, didiamkan selama 7-14 hari atau dikatakan fermentasi. Lalu diberikan benih ikan. Pada usia 7-8 bulan bisa panen.

Menurut Juhin, air limbah dari kolam ramah lingkungan, sehingga bisa untuk pupuk cair tanaman. “Bioflok Peri Sakti adalah yang pertama dan satu satunya yang berhasil di Tabalong,” katanya.

Kegiatan Peri Sakti mencakup pengadaan unit bioflok, tabur benih, pelatihan penerapan bioflok, panen raya, pelatihan pembuatan probiotik, hingga pemasaran hasil panen. Saat ini Kelompok Peri Sakti mengelola sembilan kolam bioflok.

“Ke depan kami akan mengikuti pelatihan cara membuat pakan sendiri, dan mendaftarkan paten produk kami,” katanya.

Field Manager PEP Tanjung Sigit Setiawan mengatakan Pertamina berkomitmen menjaga lingkungan wilayah operasinya, salah satunya dengan pengelolaan limbah. Keberadaan Peri Sakti bisa mengelola usaha perikanan menjadi lebih baik, dan tidak perlu membuang limbah ikan karena bisa digunakan untuk pertanian.

“Upaya ini bukan tanpa hambatan. Dengan kolaborasi kelompok lahir inovasi usaha online dan marinasi ikan,” katanya.

Menurut Sigit, program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan PEP Tanjung Field tentunya tidak berhenti. Salah satunya dengan meminta dinas terkait untuk memantau perkembangan Peri Sakti. Selain itu, program Peri Sakti juga akan direplikasi Lapas Tabalong.

“Pada 2022 rencananya akan direplikasi di lapas. Serta di tiga provinsi, Kalsel, Kalteng dan Kaltim. Diharapkan demand pasar mudah didapat, dan kawan-kawan replikasi mudah mempelajarinya,” katanya.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tabalong Muhammad Mugeni memberikan apresiasi kepada PEP Tanjung Field yang menjalankan program TJSL di bidang perikanan yang mengembangkan inovasi budidaya ikan sistem bioflok.

“Kami berharap Pertamina terus mendukung pemberdayaan masyarakat dalam bidang perikanan dan bidang lain. Diharapkan ini bisa menjadi momentum pengembangan ekonomi masyarakat, khususnya setelah pandemi,” kata Mugeni.

Baca juga: Bantu atasi sampah Prabumulih, Pertamina jalankan Pak Dalang dan Sarah
Baca juga: Tingkatkan produksi, Pertamina EP genjot pengeboran sumur migas 2021
Baca juga: Pertamina EP berhasil tambah produksi migas di pemboran sumur Karawang

Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021