Denpasar (ANTARA News) - Pemusik aliran "hip hop", Brandjangan, mengeritik rencana pembangunan gedung DPR RI melalui lagu ciptaannya berjudul "Dongeng Rakyat di YouTube".

"Lagu yang saya ciptakan secara spontanitas ini mulai mendapat perhatian dari sastrawan dan penulis puisi di Warung Apresiasi Seni dan Sastra (Wapress) Bulungan, Jakarta," kata Brandjangan melalui surat elektronik kepada ANTARA di Denpasar, Rabu.

Wapress Bulungan adalah tempat "kumpul-kumpul" para seniman besar seperrti WS Rendra dan Franki Sahilatua semasa mereka hidup.

Brandjangan yang menyelesaikan pendidikan SMA dan perguruan tinggi di Kota Denpasar, Bali, tampil membawakan lagu-lagu ciptaannya sendiri, antara lain berjudul "Dongeng Rakyat", "Cerite Jakarte", "Lelaki" dan beberapa lagu lainnya.

"Dalam lagu `Lelaki` yang berirama Blues, dengan sangat kocak menyindir kaum lelaki, termasuk diri diri saya sendiri," kata Brandjangan.

Ia menjelaskan mengkritisi sesuatu permasalahan tidak selalu harus dengan melakukan unjukrasademo, apalagi sampai anarkis yang justru melanggar hak asasi orang lain.

"Saya suka Benyamin Sueb yang karyanya 'nggak ada matinya'," puji Brandjangan yang gemar lagu-lagu dari penyanyi Betawi tersebut.

Brandjangan yang menggeluti bidang kontraktor dan properti di Jakarta kiprahnya di dunia musik mulai terlihat ketika sekolah di SMAN I Denpasar pada 1975.

Ia sebagai perintis, dengan mengajak beberapa temannya membuat grup Folksong Smansa.

Gagasannya itu mendapat apresiasi positif dari kepala sekolah bersangkutan, I Ketut Dharmasusila. "Rasanya baru saat itu ada grup Folksong di Smansa," tutur Brandjangan mengenang masa sekolahnya dulu di Denpasar 1975-1977, sebelum melanjutkan ke Fakultas Hukum Universitas Udayana.

Lagu unggulannya antara lain berjudul "Don Dapdape" (Daun pohon Dapdap), sebuah lagu daerah Bali yang hingga sekarang masih sangat populer.
(I006/M008)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011