Jayapura (ANTARA) - Kapolres Pegunungan Bintang, Papua, AKBP Cahyo Sukarnito memastikan pelaku pembakaran gedung sekolah yang terjadi di wilayahnya dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Pelaku bukan dari kelompok lawan politik seperti halnya yang beredar di masyarakat karena diperkuat pernyataan dari KKB Ngalum Kupel yang menyatakan bertanggung jawab atas pembakaran tersebut, papar Kapolres.

"Dari hasil penyelidikan yang dilakukan polisi, kami memastikan pelaku pembakaran sekolah di berbagai wilayah di Kabupaten Pegunungan Bintang dilakukan KKB yang merupakan anak buah dari Lamek Tablo," tegasnya kepada ANTARA, Kamis.

Baca juga: Kemarin, penangkapan pemuda diduga KKB hingga respon #PercumaAdaPolisi

Ia mengaku dari laporan yang diterima, kelompok tersebut memiliki beberapa pucuk senjata yang diduga berasal dari reruntuhan helikopter TNI yang jatuh pada tanggal 28 Juni 2019 di kawasan Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang.

Selain itu, KKB memiliki senjata rakitan namun belum dipastikan berapa banyak jumlahnya.

Dia sangat menyayangkan aksi pembakaran sekolah dan fasilitas umum lainnya yang dilakukan KKB karena berdampak pada pendidikan anak-anak dan pelayanan kesehatan.

Baca juga: Puluhan Warga Kampung Wambakom mengungsi usai KKB bakar SMP
Baca juga: KKB tembaki Pos Brimob di Serambakom Pegunungan Bintang

"Mudah-mudahan tidak ada lagi kasus pembakaran sekolah atau fasilitas umum lainnya sehingga anak-anak dapat bersekolah dan warga yang sakit mendapatkan pengobatan," harapnya.

Ketika ditanya situasi kamtibmas di Pegunungan Bintang, Cahyo mengatakan relatif kondusif namun anggota tetap bersiaga dan waspada.

"Saat ini kamtibmas relatif aman, kondusif, dan tetap terjaga," harap Kapolres.

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021