Pembangunan SDM Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing SDM, yang merupakan salah satu prasyarat dalam upaya pemulihan pembangunan akibat pandemi COVID-19Jakarta (ANTARA) - Direktur Kependudukan dan Jaminan Sosial Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Muhammad Cholifihani mengatakan pemerintah Indonesia terus berupaya membangun sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan berdaya saing.
"Bonus demografi dapat memberikan dampak positif apabila saat jumlah penduduk usia produkif yang melimpah dan berkualitas bisa mendorong atau memacu pertumbuhan ekonomi," katanya dalam webinar "Indonesian Demographic Outlook (IDO)" 2022 di Jakarta, Kamis.
Hal itu, katanya, dilakukan untuk mampu menghasilkan dampak positif dari bonus demografi terhadap pertumbuhan ekonomi bangsa Indonesia.
Ia menjelaskan pembangunan SDM Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing SDM, yang merupakan salah satu prasyarat dalam upaya pemulihan pembangunan akibat pandemi COVID-19.
Bonus demografi, kata dia, dapat memberikan dampak negatif apabila saat jumlah penduduk usia tenaga kerja melebihi lapangan kerja yang disediakan, yang berarti bisa meningkatkan pengangguran sehingga berpotensi meningkatkan kemiskinan.
Oleh karena itu, katanya, strategi yang dilakukan untuk mendorong peningkatan SDM untuk bisa mengambil manfaat dari bonus demografi adalah melakukanreformasi sistem kesehatan nasional, reformasi sistem perlindungan sosial. Strategi-strategi tersebut masih akan menjadi fokus pelaksanaan pada 2022.
Strategi berikutnya adalah percepatan penurunan kematian ibu dan tengkes (stunting), pembangunan kawasan sains dan teknologi (science-techno-park), pendidikan dan pelatihan vokasi untuk industri.
Selain itu, pemerintah sudah menetapkan Arah Kebijakan dan Strategi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.
Ia menambahkan arah kebijakan dan strategi tersebut adalah mengendalikan pertumbuhan penduduk dan memperkuat tata kelola kependudukan, memperkuat pelaksanaan perlindungan sosial, meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta.
Kemudian, meningkatkan pemerataan layanan pendidikan berkualitas, meningkatkan kualitas anak, perempuan dan pemuda, mengentaskan kemiskinan, serta meningkatkan produktivitas dan daya saing, demikian Muhammad Cholifihani .
Baca juga: Menteri PPN: Tingkat produktivitas rendah masih jadi isu 30 tahun
Baca juga: Bappenas: Literasi rendah sebabkan SDM tidak produktif
Baca juga: BKKBN: Stunting harus turun agar Indonesia raih bonus demografi
Baca juga: Bappenas: Tantangan besar pembangunan SDM adalah perkawinan anak
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021