"Tetapi jumlahnya bisa ditambah sesuai dinamika di lapangan," katanya saat memantau persiapan umat Buddha melakukan prosesi Waisak di pelataran Candi Mendut, Kabupaten Magelang, Jateng, di Magelang, Selasa.
Pada kesempatan itu ia menyampaikan selamat Waisak kepada umat Buddha.
Pihak kepolisian, katanya, telah berkoordinasi dengan panitia Waisak terkait dengan pengamanan tersebut.
Rangkaian perayaan Waisak, katanya, telah berlangsung selama tiga hari terakhir antara lain ditandai dengan pengambilan air suci di sumber air Umbul Jumprit, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, pengambilan api dharma di sumber api alam Mrapen, Kabupaten Gorobongan, dan puncaknya berupa perayaan di Candi Borobudur, Mendut, dan Pawon, Kabupaten Magelang.
Berdasarkan informasi dari panitia Waisak, katanya, jumlah umat dan biksu yang merayakan Waisak di Candi Borobudur antara 10 ribu hingga 15 ribu orang.
"Sudah diatur agar umat merayakan Waisak secara tenang, tertib, dan aman," katanya.
Ia mengatakan, masyarakat juga mendapat kesempatan leluasa untuk menyaksikan perayaan tersebut.
Kepolisian terus menjaga situasi di daerah itu agar tetap kondusif.
Ia mengatakan, perayaan Waisak 2011 bertepatan dengan masa libur bersama yang cukup panjang sehingga mereka antusias untuk menyaksikan rangkaian kegiatan umat Buddha itu.
Rangkaian perayaan Waisak di Candi Borobudur, katanya, sebagai kegiatan rutin setiap tahun yang dilakukan umat Buddha Indonesia.
"Ini kalender tahunan sehingga oleh masyarakat menjadi kegiatan yang dapat membangkitkan perekonomian juga," katanya.
Masyarakat kawasan Candi Borobudur, katanya, juga membuka layanan penginapan terutama untuk umat Buddha berasal dari berbagai daerah.
Aparat kepolisian terlihat berjaga-jaga di berbagai tempat terutama sepanjang jalur prosesi. Arus lalu lintas sepanjang jalur itu dialihkan ke jalan lain.
Hingga sekitar pukul 09.50 WIB, umat bersama para biksu berbagai Dewan Sangha Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) menjalani prosesi jalan kaki dari Candi Mendut melewati Candi Pawon, dan berakhir di Candi Borobudur, sepanjang sekitar tiga kilometer.
Mereka antara lain mengusung air suci dan api dharma Waisak sebagai sarana utama puja bakti detik-detik Waisak yang jatuh pukul 18.08 WIB. Saat itu umat bersama para biksu akan meditasi selama beberapa saat di pelataran Candi Borobudur.
Tri Suci Waisak sebagai perayaan atas kelahiran Sidharta Gautama, Sang Buddha memperoleh pencerahan, dan mangkat Buddha Gautama.
(M029)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011