Investor mendapat dukungan setelah mereka mengonfirmasi bahwa Federal Reserve tidak terburu-buru untuk menaikkan suku bunga dan mengangkat selera risiko mereka.
Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Jepang menguat pada perdagangan sesi pagi Kamis, dipimpin oleh saham teknologi kelas berat dan pelayaran, karena keputusan Federal Reserve AS untuk mengakhiri pembelian obligasi era pandemi pada Maret mengangkat selera risiko investor.
Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) melonjak 1,3 persen menjadi diperdagangkan di 28.827,00 poin pada pukul 02.01 GMT, sedangkan Indeks Topix yang lebih luas naik sekitar 1,0 persen menjadi diperdagangkan pada 2.003,83 poin.
"Investor mendapat dukungan setelah mereka mengonfirmasi bahwa Federal Reserve tidak terburu-buru untuk menaikkan suku bunga dan mengangkat selera risiko mereka," kata Seiichi Suzuki, kepala analis pasar ekuitas di Tokai Tokyo Research Institute.
"Tetapi apakah momentum ini akan bertahan sampai minggu depan atau setelahnya adalah pertanyaan yang berbeda."
Baca juga: Saham Jepang berakhir cenderung datar jelang hasil pertemuan Fed
Wall Street berakhir naik tajam semalam setelah bank sentral AS mengatakan akan mengakhiri pembelian obligasi era pandemi pada Maret dan mulai menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali tahun depan.
Saham teknologi kelas berat mencatat lonjakan 3,7 persen dalam indeks Philadelphia Semiconductor. Tokyo Electron dan Advantest yang terkait chip masing-masing terangkat 2,2 persen dan 3,98 persen. Pembuat robot Fanuc meningkat 1,84 persen.
Canon melonjak 4,91 persen setelah pembuat peralatan kantor itu menaikkan perkiraan dividen tahunannya.
Baca juga: Saham Asia menguat karena keputusan Fed tingkatkan sentimen risiko
Saham pelayaran terangkat 3,9 persen, menjadi peraih keuntungan teratas di antara 33 sub-indeks industri bursa setelah analis Nomura Securities menaikkan target harga untuk tiga perusahaan pelayaran utama.
Nippon Yusen melonjak 4,35 persen, Mitsui OSK Lines bertambah 3,48 persen dan Kawasaki Kisen meningkat 3,92 persen.
Shinsei Bank kehilangan 7,06 persen, menghentikan kenaikan tajam di sesi sebelumnya. Saham perusahaan telah bergejolak setelah konglomerat keuangan daring SBI Holdings menyelesaikan penawaran tender minggu lalu bagi bank untuk mendapatkan 47,77 persen sahamnya.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021