Medan (ANTARA News) - Pemerintah seharusnya bersikap positif dalam menganggapi hasil survei terhadap kinerja pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono yang dikeluarkan lembaga survei Indo Barometer.

"Sebaiknya ditanggapi positif saja, bukan dibantah apalagi direndahkan," ujar pengamat politik dari Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), Dadang Darmawan, kepada ANTARA News di Medan, Selasa.

Menurut dia, pemerintah tidak perlu menyoal penilaian masyarakat yang terungkap melalui hasil survei, karena yang terpenting adalah bagaimana terus berupaya dan bekerja keras membangun bangsa dan negara.

"Pemerintah sebaiknya menjadikan hasil survei sebagai pijakan untuk melihat realita di lapangan. Kalau benar adanya, tentu harus dilakukan perbaikan-perbaikan dan terus berupaya agar masyarakat benar-benar puas dengan kinerja pemerintah," katanya.

Indo Barometer mengumumkan hasil survei nasional bahwa 55,5 persen masyarakat tidak merasakan adanya perubahan kondisi bangsa antara sebelum dengan sesudah reformasi.

Menurut Dadang Darmawan, Indo Barometer tentu tidak akan sembarangan melakukan survei. "Sebuah lembaga survei tidak akan mungkin asal-asalan menggunakan data yang tidak benar hanya untuk mendiskreditkan pemerintah," ujarnya.

Oleh karena itu, ia berharap, pemerintah dapat menanggapi hasil survei secara positif dan menjadikannya pijakan untuk melakukan perbaikan-perbaikan di masa datang.

"Bila perlu pemerintah mengajak lembaga-lembaga survei bekerja sama terkait hasil survei mereka, dan kemudian melakukan perbaikan-perbaikan demi kepentingan bangsa dan negara. Jadi, tidak perlu ada bantahan, karena bantahan sama sekali tidak akan menyelesaikan masalah," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011