Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia sedikit lebih rendah pada perdagangan Kamis, karena kelas berat indeks CSL memimpin saham-saham perawatan kesehatan lebih rendah menyusul kenaikan ekuitas yang telah didiskon, sementara kelas berat teknologi mengikuti rekan-rekan mereka di AS lebih tinggi.

Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia melemah 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 7.313,40 poin pada pukul 23.58 GMT, merosot untuk sesi ketiga berturut-turut.

Saham CSL menukik 8,8 persen menjadi 271,14 dolar Australia dan berada di jalur untuk sesi terburuk sejak 23 Maret 2020 ketika perdagangannya dilanjutkan kembali setelah penghentian perdagangan selama dua hari.

CSL, perusahaan terbesar keempat di negara itu berdasarkan nilai pasar, menyelesaikan peningkatan ekuitas 6,3 miliar dolar Australia (4,52 miliar dolar AS) untuk mendanai kesepakatan Vifor Pharma AG senilai 11,7 miliar dolar AS. Harga penerbitan mewakili diskon 8,2 persen terhadap penutupan Senin (13/12/2021).

Saham sektor perawatan kesehatan anjlok 5,1 persen dan menuju sesi terburuk sejak Maret 2020.

Saham sektor teknologi terangkat 2,0 persen, bersiap untuk sesi terbaik mereka dalam lebih dari setahun, mengikuti penutupan kuat Nasdaq semalam setelah Federal Reserve AS mengatakan akan mengakhiri pembelian obligasi era pandemi pada Maret di tengah kenaikan inflasi.

Wisetech Global melonjak 4,6 persen memimpin kenaikan pada sub-indeks, sementara saham utama sektor teknologi Afterpay terangkat 3,4 persen.

Saham-saham keuangan menguat 0,5 persen, dengan empat bank besar naik antara 0,1 persen dan 0,9 persen.

Dalam berita perusahaan besar lainnya, Qantas mencatat kerugian pada semester pertama karena penguncian selama berbulan-bulan. Sahamnya merosot 2,1 persen dan memperpanjang kerugian ke sesi ketujuh.

Di seberang Laut Tasman, indeks acuan saham Selandia Baru, S&P/NZX 50 turun 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 12.847,59 poin.

Produk domestik bruto negara itu menyusut 3,7 persen pada kuartal ketiga dari kuartal sebelumnya, penurunan terbesar kedua dalam catatan, karena ekonomi terpukul wabah varian Delta COVID-19.

Baca juga: Saham Australia berakhir jatuh , investor tunggu keputusan Fed AS
Baca juga: Saham Australia dibuka melemah, terseret turunnya saham emas-teknologi
Baca juga: Saham Australia ditutup datar karena keuangan imbangi kerugian peritel
Baca juga: Saham Australia jatuh karena Woolworths proyeksikan pendapatan suram

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021