Jakarta (ANTARA) - Huawei Digital Power bekerja sama dengan Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) menggelar forum “Green Data Center Day” untuk mendorong pembangunan data center yang ramah lingkungan di Indonesia.
Forum mengusung tema “Strategi dalam Mengintegrasikan Ekonomi Digital dan Ekonomi Hijau” dengan menghadirkan para pembicara dari berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pihak pemerintah seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian PPN/Bappenas, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), hingga para pelaku bisnis yang mendukung green data center seperti Wasesa Indo Nusa, DCI Indonesia, serta Aesler.
Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kominfo, Ismail, mengatakan pihaknya berharap forum tersebut dapat melahirkan kolaborasi antar pelaku industri, terutama antara pengembang data center dan pengembang solusi TIK, serta antara instansi pemerintah dan pelaku ekosistem lainnya.
Baca juga: Kongres FPCI-Huawei soroti potensi & tantangan ekonomi digital ASEAN
“Kominfo sangat mengapresiasi dan mendukung. Kami juga berharap Huawei Indonesia dan Mastel mengorganisir green data center meeting untuk mendiskusikan, berkolaborasi, dan berinovasi tentang cara-cara di mana kita dapat mengintegrasikan ekonomi digital dan ekonomi hijau bersama-sama,” katanya saat hadir secara virtual di Jakarta, Senin (13/12).
Sementara itu, CEO Huawei Digital Power Business Unit, Andi Liu, mengatakan pihaknya ingin bekerja sama dengan semua mitra untuk membangun data center yang lebih hijau, lebih cerdas, dan lebih cepat sebagai fondasi untuk membangun Indonesia digital dan masyarakat digital secara berkelanjutan.
Bersamaan dengan forum tersebut, Huawei juga menandatangani kerja sama Green Data Center dengan PT DCI Indonesia, PT Wasesa Indo Nusa, dan PT Aesler Grup Internasional untuk mengembangkan pusat data canggih dan efisien untuk mewujudkan ekonomi digital di Indonesia.
Berdasarkan MoU tersebut, Huawei dan Wasesa akan membangun kampus data center hingga 100 MW dalam 5 tahun yang dilengkapi hingga 30.000 rak, menjadikannya sebagai data center pertama yang memiliki skala besar dan prefabrikasi PUE rendah 1,4 di Indonesia.
Huawei dan Aesler juga menandatangani kesepakatan untuk membangun data center dengan perkiraan kapasitas 15,45 MW, 2.328 rak, dan PUE rendah 1,4.
Baca juga: Huawei bersiap rilis ponsel P50 Pocket jelang natal 2021
Baca juga: Tips membuat konten kreatif dengan kamera flagship HUAWEI nova 9
Baca juga: Menko Marves ajak Huawei perkuat kolaborasi "smart future" hingga ET
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021