Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar “Appreciation Day Mitra DTS 2021” pada Rabu malam (15/12) sebagai bentuk apresiasi terhadap para mitra program Digital Talent Scholarship (DTS) yang berhasil melampaui jumlah peserta yang ditargetkan sebanyak 100 ribu.
“Malam ini kami memberikan apresiasi kepada para mitra karena target 100 ribu itu sudah tercapai (lebih dari) 109 para peserta pelatihan talenta digital. Jadi kami mengucapkan banyak terima kasih, kami melaksanakan acara ini kepada para mitra yang telah bekerja sama,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kominfo Hary Budiarto saat jumpa pers di Ayana Midplaza, Jakarta, ditulis Kamis.
Sebagai informasi, program DTS merupakan program pelatihan kecakapan digital yang diinisiasi Kominfo sejak 2018. Program ini dirancang untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing masyarakat pada sektor digital pada level teknis atau menengah.
Program DTS dibagi menjadi delapan akademi pelatihan, mulai dari yang diperuntukkan bagi angkatan muda, seperti Fresh Graduate Academy (FGA), hingga pelatihan bagi masyarakat umum, seperti Digital Entrepreneurship Academy (DEA).
Pada tahun ini, jumlah peserta program DTS telah melebihi target, yakni 109.917 peserta yang berasal dari 34 provinsi di Indonesia yang didonimasi Jawa Barat sebanyak 15.091 peserta dan diikuti oleh Jawa Timur sebanyak 12.094 peserta dan Sulawesi Selatan sebanyak 6.192 peserta.
Kepala Pusat Pengembangan Profesi dan Sertifikasi Kominfo Hedi M. Idris acara apresiasi tersebut dapat meningkatkan hubungan baik antara Kemenkominfo dengan para mitra yang mendukung program DTS.
“Tahun depan kami menargetkan sekitar 200.000 peserta dan akan terus meningkat hingga 2024 dan dapat menjangkau total lebih dari 1 juta peserta hingga lima tahun ini,” kata Hedi yang menjadi Ketua Pelaksana DTS 2021 itu.
Hary mengatakan penambahan jumlah target peserta itu bertujuan untuk memperluas dan meratakan jangkauan program DTS ke setiap daerah.
“Untuk tahun 2022 saya sudah MoU dengan berbagai kepala daerah, kami pilih sekitar 20 daerah untuk kami latih sebanyak mungkin masyarakatnya. Jadi target kami setiap daerah itu 10 ribu, ada 20 daerah maka tahun 2022 kami harapkan ada 200 ribu talenta digital,” kata Hary.
Menurut Hary, tema-tema seperti data science, data engineering, dan kecerdasan buatan (AI), hingga tema-tema wirausaha seperti digital marketing dan content creator termasuk di antara yang paling banyak diminati para peserta DTS tahun ini.
“Untuk 103 tema itu yang paling banyak pesertanya kalau kami membuka itu data science, data engineering, dan AI, itu yang paling banyak. Jadi kalau kami buka kuota misalnya 10 ribu, ini yang daftar sampai 18 ribu,” kata Hary.
Program DTS 2021 didukung oleh para mitra yang turut memberikan materi pelatihan kepada peserta, termasuk 103 universitas dalam negeri, 4 universitas luar negeri, 13 perusahaan teknologi global, hingga sejumlah edutech nasional, asosiasi dan komunitas, dunia usaha, perbankan, marketplace, serta startup.
Hary mengatakan pihaknya menargetkan total 8 universitas global yang akan berpartisipasi dalam program DTS, tujuannya agar peserta bisa mendapatkan berbagai perspektif dari negara-negara memang maju di dalam mengembangkan transformasi digital dan bisnis digital.
“Kami juga ingin agar mitra DLA ini lebih banyak, tidak hanya empat, agar kita bisa dari segala sisi. Jadi kami pilih dari 20 universitas terkenal top dunia, kami akan pilih sekitar 4 lagi,” tuturnya.
Baca juga: Kominfo pastikan jaringan komunikasi NTT tidak terdampak gempa
Baca juga: Pemerintah kuatkan jaringan internet jelang libur Natal dan Tahun Baru
Baca juga: Menkominfo ajak kepala daerah tingkatkan keahlian digital
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021