Timika (ANTARA News) - Empat penumpang korban kecelakaan helikopter Penerbangan AD (Penerbad) yang jatuh di Distrik Mapenduma, Kabupaten Nduga, Papua, Senin, hingga saat ini masih dalam kondisi kritis.

"Kami sangat mengharapkan esok ada pesawat yang bisa terbang ke sana untuk menjemput para korban sehingga bisa dievakuasi ke Timika untuk mendapat perawatan lebih lanjut," kata Karel Gwijangge, keluarga salah satu korban kepada ANTARA di Timika, Senin.

Karel yang juga Wakil Ketua DPRD Mimika mengatakan salah satu korban kritis itu adalah ibu kandungnya Orit Nirigi.

Orit Nirigi bersama lebih dari 10 orang penumpang berangkat dari Timika menuju Mapenduma pada Senin pagi sekitar pukul 09.31 WIT menumpang helikopter Bell-412 dengan nomor lambung 5001 milik Kodam XVII/Cenderawasih.

"Sampai sekarang jumlah penumpang masih simpang siur. Ada yang mengatakan 17 orang, lainnya mengatakan 10 orang ditambah tiga orang kru," tutur Karel.

Menurut informasi yang diterima Karel langsung dari Pdt Yulas Gwijangge di Mapenduma melalui SSB, helikopter naas itu bukan mendarat darurat di Kenyam, tetapi terjatuh di lahan perkebunan masyarakat sekitar lima meter sebelum mendarat di Lapangan Terbang Mapenduma sekitar pukul 11.00 WIT.

"Informasi yang kami terima melalui SSB langsung dari Mapenduma dari sumber yang sangat bisa dipercaya, helikopter jatuh sekitar lima meter sebelum sampai di ujung landasan saat hendak mendarat. Kondisi cuaca saat itu dilaporkan terjadi angin kencang," ujar Karel.

Helikopter itu dilaporkan mengalami kerusakan cukup parah yakni baling-balingnya terlepas, bagian ekor patah dan terguling masuk ke perkebunan warga dan kemudian tersangkut pada sebatang pohon mangga. Dari mesin helikopter tersebut sempat keluar asap.

Beruntung semua penumpang bersama kru helikopter selamat, meski beberapa orang mengalami luka-luka yang cukup serius.

Berdasarkan informasi yang dihimpun ANTARA di Timika, tiga orang kru helikopter Penerbad tersebut sudah dievakuasi ke Timika pada Senin sore oleh helikopter Airfast milik PT Freeport Indonesia.

Komandan Kodim 1710 Mimika, Letkol Inf Bonni Christian Pardede membenarkan adanya insiden helikopter jatuh di Mapenduma.

"Infonya demikian. Saya sedang menunggu laporan selanjutnya dari Timika. Yang jelas semuanya selamat," tutur Bonni melalui pesan singkatnya.

Ia mengaku sedang bertugas ke luar wilayah Timika saat menerima informasi tersebut.

Sementara itu Kepala Bidang Perhubungan Udara Mimika, John Rettob mengatakan pihaknya siap membantu melayani permintaan keluarga untuk mencarikan pesawat carter guna mengevakuasi para korban yang masih dalam kondisi kritis di Mapenduma.

"Kami akan berupaya maksimal untuk membantu transportasi korban yang mengalami luka-luka cukup serius dari Mapenduma ke Timika," kata John.

Menurut dia, penerbangan reguler ke Mapenduma selama ini belum ada. Namun, biasanya wilayah itu dilayani oleh penerbangan pesawat pilatus porter dari maskapai Susi Air jika ada permintaan dari masyarakat.
(E015/Z003)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011