Jakarta (ANTARA) - Yayasan Puri Kauhan Ubud melanjutkan rangkaian peluncuran buku “Melangkah Tanpa Lelah,” yang merupakan biografi Tjokorda Raka Sukawati, penemu teknik konstruksi jalan layang Sosrobahu, Rabu.
Berdasarkan siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu, peluncuran buku yang ditulis Nyoman Wijaya ini berlangsung di Ruang Aula Lantai III Gedung Pascasarjana Universitas Udayana, dan ditayangkan secara live melalui kanal Youtube Puri Kauhan Ubud TV.
Sebelumnya, peluncuran pertama telah dilakukan pada 09 Desember 2021 di Perpustakaan Nasional, Jakarta, yang menghadirkan Menteri PUPR Basuki Hadimuldjono sebagai pembicara kunci.
Pada peluncuran kedua, Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud AAGN Ari Dwipayana menyampaikan rasa bangga dan hormat terhadap Tjokorda Raka Sukawati sebagai sosok inovator yang karya-karyanya dipakai di berbagai negara dunia, termasuk jalan tol terpanjang di Metro Manila, Filipina.
Itu semua, kata dia, menempatkan Tjokorda Raka Sukawati sebagai sosok yang bukan hanya kebanggaan Bali, tapi juga kebanggaan Bangsa Indonesia.
Baca juga: Yayasan Puri Kauhan Ubud luncurkan buku Tjokorda Raka Sukawati
“Kini Sosrobahu bukan hanya menopang jalan layang, tetapi menyangga peradaban kita. Menyangga harapan kita, bahwa inovasi kerekayasaan sipil akan terus hadir di Indonesia,” tutur Ari Dwipayana.
Ari juga menjelaskan bahwa Tjokorda Raka Sukawati bukanlah sosok yang asing bagi Puri Kauhan Ubud, mengingat Tjokorda lahir dari ibu yang berasal dari Puri Kauhan Ubud, dan merupakan cucu dari Tjokorda Gede Sukawati, pendiri Ubud yang dikenal karena keberanian dan intelejensinya.
Meskipun begitu, menurutnya, status kebangsawanan Tjokorda Raka Sukawati tidak menghalanginya untuk terus berkarya dan menimba ilmu pengetahuan tanpa kenal lelah. Karakter dan kepribadian itu jugalah yang banyak menginspirasi keluarga maupun lingkaran kerabat dekatnya.
“Kesadaran untuk belajar menuntut ilmu setinggi langit, membuat Tjokorda Raka Sukawati tidak pernah silau dengan status kebangsawanan. Tetapi terus mengisi diri dengan ilmu pengetahuan,” ujar Ari yang juga menjabat sebagai Koordinator Staf Khusus Presiden RI ini.
Wakil Gubernur Bali, Tjok Oka Sukawati yang menjadi pembicara kunci dalam acara ini juga menegaskan bahwa Tjokorda Raka Sukawati merupakan salah satu putra terbaik Ubud.
Baca juga: Yayasan Puri Kauhan Ubud luncurkan buku Sastra Saraswati Sewana
Dia juga mengakui bahwa Tjokorda Raka Sukawati adalah sosok yang sangat menginspirasi, dan membuktikan bahwa Pendidikan bisa mengubah nasib setiap orang. Selain menjadi tokoh yang disegani, Tjokorda Raka Sukawati juga merupakan rekan berdialog yang cerdas.
“Beliau (Tjokorda Raka Sukawati) tidak pernah berhenti bertanya, sampai mendapat jawaban yang pas,” ungkap Tjok Ace.
Adapun narasumber diskusi peluncuran buku ini Antara lain, Popo Danes yang memaparkan bahwa Tjokorda Raka Sukawati menjadi sosok yang mempengaruhi berbagai upaya inovatifnya sebagai seorang arsitek. Inspirasi itu setidaknya mempengaruhinya dalam menyusun rancangan hemat energi maupun upaya menampilkan konsep-konsep lama, untuk dihadirkan kembali dalam relevansi modern.
Narasumber berikutnya adalah, Dekan Fakultas Teknik Universitas Udayana, Ir. I Ketut Sudarsana, Ph.D, yang mempertegas testimoni pada figur Tjokorda Raka Sukawati sebagai sosok yang inovatif dan inspiratif.
“Beliau adalah seorang pribadi yang komplet. Beliau seorang praktisi yang sukses, seorang peneliti yang jenius, kemudian beliau juga seorang akademisi yang sukses pula,” ujar I Ketut Sudarsana.
Baca juga: Ari Dwipayana: Sastra Saraswati Sewana untuk pemajuan kebudayaan Bali
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021