Abbas menyampaikan pernyataan itu dalam pidatonya yang disiarkan televisi pada saat orang-orang Palestina dan Arab berdemonstrasi di wilayah-wilayah Palestina dan di perbatasan Israel dengan Suriah serta Libanon, untuk menandai ulang tahun ke-63 Nakba, atau bencana, istilah yang mereka gunakan untuk merujuk kepada penciptaan Israel pada tahun 1948 dan yang mengakibatkan orang-orang Palestina terusir dari kampung halaman mereka sendiri.
Sekitar selusin orang tewas di perbatasan Suriah dan Libanon ketika pasukan negara Yahudi itu melepaskan tembakan kepada demonstran yang memanjat pagar untuk memasuki Israel.
"Darah mereka tidak pergi dengan sia-sia," ucap Abbas, seperti dilaporkan Xinhua-OANA.
"Darah mereka ditumpahkan demi kebebasan dan hak-hak rakyat Palestina."
Abbas menyerukan solusi bagi konflik Israel-Palestina yang akan menjamin hak-hak para pengungsi Palestina untuk kembali ke tanah airnya dan ini sesuai dengan resolusi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Sementara itu di Damaskus, Suriah mengutuk kejahatan yang dilakukan Israel terhadap rakyat di Dataran Tinggi Golan, wilayah Palestina dan Lebanon selatan, serta mendesak masyarakat internasional agar Israel bertanggung jawab penuh atas tindakan itu.
Ratusan orang Palestina Ahad berusaha untuk menyeberangi garis pemisah antara Israel dan Suriah ketika mereka ditembaki serdadu Israel.
"Gerakan Rakyat" Ahad itu adalah hasil dari pengabaian Israel terhadap resolusi internasional, terus berlanjut dengan perampasan tanah dan hak-hak, penghindaran dari prasyarat perdamaian yang adil dan komprehensif mereka, kata SANA mengutip pernyataan Kementerian Luar Negeri negara itu.
Menurut SANA, dua warga Palestina tewas dan 72 lainnya luka-luka dalam serangan tentara negara Yahudi itu terhadap warga Arab yang memperingati Hari Nakba di Desa Eid El-Tina di sisi Suriah di perbatasan Suriah-Israel, dan di Desa Syams Majdal di Golan yang dicaplok Israel. (AK/A011/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011