Jakarta (ANTARA) - PT Hutama Karya (Persero) siap mendukung minat investasi Turki di Indonesia khususnya dalam penyelesaian pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera atau JTTS.
"Ini merupakan langkah yang baik untuk membuka peluang investasi di Indonesia. Adapun setelah ini, kami akan melanjutkan penjajakan kerja sama dengan segera merealisasikan MoU antara kedua belah pihak. Nantinya, ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan melalui kolaborasi ini, salah satunya transfer knowledge dan teknologi terkini," ujar Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Dia berharap pertemuan tersebut akan menjadi awal langkah Hutama dalam kerja sama pembangunan infrastruktur yang lebih baik antara kedua negara utamanya dalam mendukung percepatan penyelesaian JTTS.
Pembangunan salah satu ruas JTTS yang dilintasi yakni Tol Pekanbaru-Bangkinang cukup progresif di mana hingga saat ini tol sepanjang 40 km konstruksinya telah mencapai 76 persen.
"Nantinya, Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang yang memiliki 2x2 lajur akan dilengkapi dengan 6 jembatan, 2 rest area, serta 1 gerbang tol (GT) yang berada di Bangkinang. Tentunya, kami berharap jalan tol ini dapat segera difungsionalkan pada awal tahun 2022 mendatang," kata Koentjoro.
Sementara itu, salah satu delegasi Turki, Ali Koray Erden, selaku Group CFO ERG İnşaat Ticaret ve Sanayi menyampaikan antusiasmenya untuk berkolaborasi dengan Kementerian PUPR dan Hutama Karya selaku owner JTTS.
"Kami sangat ingin berkolaborasi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia melalui pengalaman baik kami dalam membangun jalan tol di negara kami," ujar Ali.
Menindaklanjuti kunjungan kerja Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono ke Turki pada 4-6 November 2021 lalu dalam rangka penjajakan kerja sama pembangunan infrastruktur antara Indonesia dan Turki, kini giliran delegasi Kedutaan Besar Turki untuk Indonesia melakukan serangkaian kunjungan kerja di Indonesia. Adapun salah satu agenda dalam rangkaian kunjungan kerja ini adalah site visit ke Jalan Tol Trans-Sumatera ruas Pekanbaru-Dumai.
Rombongan yang terdiri atas Duta Besar Indonesia untuk Turki, beberapa perusahaan konstruksi asal Turki yakni ERG İnşaat Ticaret ve Sanayi dan DORCE Ltd melakukan kunjungan kerjanya sejak Selasa (14/12/2021) hingga Rabu. Adapun agenda yang dilakukan antara lain pembahasan road project financing, pembahasan detail proyek yang akan dibukakan peluang kerja sama ke pihak Turki, hingga kunjungan lapangan ke ruas JTTS.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna, yang turut serta dalam kunjungan tersebut, mengatakan bahwa Kementerian PUPR menyambut baik minat kerja sama para pengusaha dan perusahaan konstruksi asal Turki, khususnya untuk terlibat dalam pembangunan JTTS.
"Bersama dengan Hutama Karya kita membahas rencana kerja sama. Meski demikian ini baru merupakan tahapan awal penjajakan kerja sama, sehingga kita ajak mereka untuk survei kondisi lapangan. Selain itu, masih banyak hal-hal yang perlu dilengkapi untuk dapat merealisasikan kerja sama ini nantinya," kata Herry.
Adapun proyek yang ditawarkan, lanjutnya, adalah proyek JTTS ruas Jambi-Rengat dan beberapa ruas Rengat-Pekanbaru (Pekanbaru-Siak) dengan total panjang sepanjang 282,7 km yang memiliki total investasi sebesar 3,1 miliar dolar AS.
Baca juga: Bank Mandiri kucurkan Rp2,45 triliun untuk ekspansi Hutama Karya
Baca juga: Hutama Karya optimistis Tol Pekanbaru-Bangkinang fungsional akhir 2021
Baca juga: Obligasi dan sukuk Hutama Karya kelebihan permintaan hingga 3,9 kali
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021