Palembang (ANTARA NEWS) - Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) merayakan hari jadi ke-65 pada 15 Mei 2011, dengan acara peringatan yang dilaksanakan melalui Rapat Paripurna Istimewa V DPRD Sumsel, di Palembang, Minggu.

Rapat Paripurna Istimewa V untuk memperingati Hari Jadi Provinsi Sumsel ini dipimpin Ketua DPRD Sumsel Wasista Bambang Utoyo, dan juga dihadiri Gubernur Sumsel H Alex Noerdin.

Hadir pula pada perayaan hari jadi Sumsel itu, Ketua DPR RI Marzuki Alie, anggota DPR RI asal Pemilihan Sumsel, Tantowi Yahya, kemudian para bupati di Sumsel, para pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumsel dan Kapolda Sumsel Irjen Pol Hasyim Irianto.

Menurut Wasista, berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumsel No. 5 Tahun 2007 tentang Hari Jadi Provinsi Sumsel telah ditetapkan tanggal 15 Mei merupakan hari jadi Sumsel.

Ia menguraikan, sejarah kelahiran Provinsi Sumsel dimulai dari sebelum kemerdekaan, yakni Kerajaan Palembang yang mengalami kejayaan pada abad ke-18 dan ke-19, dengan kerajaan ini kemudian dikenal sebagai Kesultanan Palembang Darussalam sebagai negara modern pada waktu itu.

Batas wilayah kekuasaannya, yakni pada masa Sultan Abdurrahman yang menguasai sebagian wilayah sekarang termasuk Jambi (di daerah Tembesi), sebagian daerah Lampung (Menggala, Tulang Bawang) dan juga Pulau Bangka Belitung, serta daerah Rejang Empat Petulai (Lebong) dan Belalau di sebelah selatan Danau Ranau, kata dia.

Pada waktu peralihan kekuasaan dari Kesultanan Palembang kepada Pemerintah Hindia Belanda, tidak semua wilayah dikuasai Pemerintah Belanda karena masih adanya perlawanan dari rakyat, terutama rakyat di Pasemah.

Wasista menjelaskan lagi, setelah Kemerdekaan RI, kronologis penetapan 15 Mei 1946 sebagai hari jadi Provinsi Sumsel adalah bertepatan dengan diumumkan pembagian wilayah Provinsi Sumatera menjadi tiga subprovinsi berdasarkan usul dan pertimbangan konferensi residen seluruh Sumatera, wakil pemerintah pusat, dan keputusan Dewan Rakyat Sumatra.

Tiga subprovinsi itu, yakni subprovinsi Sumatra Utara meliputi Keresidenan Aceh, Sumatra Timur, dan Tapanuli. Kemudian subprovinsi Sumatra Tengah yang meliputi Keresidenan Sumatra Barat, Riau, dan Jambi.

Selanjutnya, subprovinsi Sumatra Selatan meliputi Keresidenan Bengkulu, Palembang, Lampung, dan Bangka Belitung.

Berdasarkan pembagian wilayah itu, melalui proses panjang dilandasi kajian ilmiah dan pertimbangan dari berbagai aspek dan data-data, akhirnya disepakati bahwa pada 15 Mei 1946 adalah sebagai awal terbentuk Provinsi Sumsel.

Wasista menuturkan, dalam perjalanan panjang Sumsel, peringatan ulang tahun provinsi ini yang ke-65 tahun ini merupakan peringatan ke-5 kalinya secara bersama-sama.

Lebih lanjut wakil rakyat itu menyatakan, Indonesia pada tahun 2011 ini akan melaksanakan kegiatan besar, yakni sebagai tuan rumah SEA Games ke-26 yang akan dipusatkan di Palembang (Sumsel) dan Jakarta.

Sumsel dipercaya sebagai tuan rumah baik untuk acara pembukaan, pelaksanaan pertandingan, dan penutupan penyelenggaraan SEA Games ke-26 yang akan mulai digelar pada 11 November 2011 mendatang.

"Kita patut berbangga dan bersyukur bahwa Sumsel dipercaya sebagai tuan rumah penyelenggara pesta olahraga SEA Games ke-26 tersebut," ujar dia lagi.

Penunjukkan dan kepercayaan bagi Sumsel sebagai tuan rumah SEA Games ke-26 ini, menurut dia, tidak terlepas dari keberhasilan pelaksanaan pembangunan yang telah dijalankan selama ini.

"Saya mengajak kita semua mari bekerja dengan bersungguh-sungguh sehingga pelaksanaan SEA Games ini dapat berlangsung dengan sukses, baik sukses pelaksanaan, sukses prestasi, maupun sukses peningkatan ekonomi kerakyatan di daerah ini," demikian Wasista.

Pada kesempatan itu, Gubernur Sumsel H Alex Noerdin juga menyampaikan berbagai keberhasilan yang telah dicapai provinsi tersebut.

Pada hari jadi Sumsel itu, juga dinyanyikan lagu "Sumsel Gemilang" dan "Jelang SEA Games".

Perayaan hari jadi Sumsel itu dilakukan secara sederhana dan juga mengundang kehadiran para tokoh masyarakat Sumsel dan unsur masyarakat lainnya.
(SUS)

Pewarta: Bambang
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011