Cilacap (ANTARA News) - Banjir melanda ratusan rumah di Desa Tarisi, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, akibat hujan deras yang terjadi sejak Sabtu (14/5) malam.

"Air mulai menggenangi perkampungan sejak tadi pagi dan dikhawatirkan akan semakin meluas karena hingga sore ini masih turun hujan," kata Kepala Desa Tarisi, Tohirman, saat dihubungi ANTARA News dari Cilacap, Minggu.

Menurut dia, banjir tersebut melanda tiga dusun, yakni Sidodadi, Rangkasan, dan Cikaronjo dengan ketinggian air berkisar antara 10-65 centimeter.

Ia mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan pendataan terhadap jumlah rumah warga yang terendam banjir.

"Pendataan masih dilakukan. Dari dua dusun saja sudah tercatat 150 rumah lebih, belum satu dusun lainnya, dan diperkirakan akan bertambah lagi karena hujan semakin lebat," katanya.

Dia mengaku kesulitan untuk mendata luas areal persawahan yang terendam banjir karena masih ada sawah yang belum memasuki masa panen.

"Kalau menghitung rumah masih mudah, tapi kerugian di areal persawahan itu yang sulit," kata dia menjelaskan.

Informasi yang dihimpun ANTARA, banjir di Desa Tarisi selain akibat hujan yang terjadi sejak Sabtu (14/5) malam, juga disebabkan air yang berasal dari bukit di sebelah utara desa terakumulasi di saluran pembuangan dan pekarangan warga.

Sementara itu air di Sungai Citanduy yang tidak jauh dari desa tersebut mulai meninggi sehingga aliran air dari Desa Tarisi tidak bisa masuk ke sungai tersebut.

Selain Desa Tarisi, banjir juga menggenangi jalan provinsi yang menghubungkan Sidareja dengan Cukangleleus di jalur selatan Jawa Tengah.

Sekretaris Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kabupaten Cilacap, Asifuddin mengatakan, genangan air yang terjadi di ruas jalan Desa Serang, Kecamatan Cipari, disebabkan luapan Sungai Pengkolan yang berada di sisi timur jalan.

"Kebetulan saya hendak pulang ke Majenang. Ketika melintas di Desa Serang malah terjebak macet akibat luapan Sungai Pengkolan," kata dia melalui telepon selulernya.

Menurut dia, air menggenangi jalan tersebut sepanjang tiga kilometer dengan ketinggian hingga lutut orang dewasa sehingga kendaraan roda dua maupun roda empat jenis sedan tidak bisa melintas.

"Kalau truk atau bus masih bisa melintas meskipun harus jalan pelan-pelan dan saat ini masih turun hujan," katanya.

Hingga Minggu petang, sekitar pukul 18.00 WIB, genangan air di jalan provinsi tersebut mulai surut meskipun masih turun hujan.

Terkait banjir tersebut, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Wasi Ariyadi mengatakan, pihaknya masih berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat.
(U.KR-SMT/E001)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011