Momentum COVID-19 telah memaksa Indonesia untuk secara masif melakukan transformasi ke berbagai sektor, termasuk layanan dan industri kesehatan

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator(Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut pandemi COVID-19 telah memaksa Indonesia untuk melakukan reformasi di berbagai sektor, termasuk sektor kesehatan.

Pasalnya, saat menghadapi COVID-19 sejak tahun lalu, Indonesia harus mengandalkan negara lain untuk memenuhi kebutuhan farmasi dan alat medis.

"Momentum COVID-19 telah memaksa Indonesia untuk secara masif melakukan transformasi ke berbagai sektor, termasuk layanan dan industri kesehatan. Indonesia harus bisa memproduksi berbagai alat kesehatan dan Obat-obatan di dalam negeri," kata Menko Luhut dalam The 9th US-Indonesia Investment Summit yang digelar secara daring dan dipantau dari Jakarta, Rabu.

Menyadari tingginya ketergantungan pada asing, Presiden Jokowi pun menginstruksikan seluruh menterinya untuk bisa melakukan transformasi di sektor kesehatan.

Pemerintah, lanjut Menko Luhut, mulai melakukan perbaikan dengan meningkatkan kapasitas laboratorium untuk pengetesan, pasokan oksigen, hingga pengadaan obat-obatan baik dari dalam maupun luar negeri.

"Pemerintah juga terus mendorong produksi vaksin dan farmasi yang memproduksi obat terapi untuk Covid-19 di Indonesia," kata Menko Luhut.

Baca juga: Luhut: Industri kesehatan prioritas investasi di tengah pandemi

Mantan Kepala Staf Presiden itu mengakui industri farmasi termasuk industri dengan prosedur standar yang rumit. Terlebih dengan kapasitas teknologi dan ahli yang terbatas.

"Maka, pemerintah sudah menyediakan beberapa insentif untuk investor di industri farmasi berupa tax holiday, kemudahan perizinan dan kepastian pengadaan pemerintah yang sesuai dengan syarat kandungan lokal (Tingkat Komponen Dalam Negeri/TKDN)," kata Menko Luhut.

Insentif lain yang disiapkan juga termasuk super tax reduction untuk pembangunan pusat riset dan pengembangan di industri farmasi.

"Dengan penduduk hampir 280 juta jiwa dan ukuran ekonomi yang besar, saya rasa pusat riset di Indonesia akan sangat penting," ujar Menko Luhut.

Ia menambahkan kondisi penularan COVID-19 di Indonesia saat ini sudah jauh membaik dibandingkan pertengahan tahun ini di mana kasus harian mencapai puluhan ribu per hari.

Ia pun memastikan dengan kapasitas yang ada, mulai dari ruang perawatan, oksigen, maupun obat-obatan, kondisi Indonesia kini jauh lebih baik.

"Kami tidak berharap situasi di Juli (puncak COVID-19) terjadi lagi, tapi kalau pun terjadi kondisi di Indonesia sekarang sudah jauh lebih baik," kata Menko Luhut.

Baca juga: Luhut sebut pandemi masih jauh dari selesai, masyarakat jangan jumawa


Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021