Usai memberi pengarahan dalam Musyawarah Kerja Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kalimantan selatan di Banjarmasin, Wakil Ketua DPR-RI itu tak menyebut pihak mana yang menjadikan isu NII sebagai alat politik, kecuali menyatakan hal tersebut hanya akan memperburuk pemerintah sendiri.
Dia menyebut NII yang dinilainya berlangsung selama beberapa kali ganti Presiden, cenderung sebagai alat untuk memojokan Islam.
"Sebagai contoh selama ini isu teroris atau terorisme, bukan cuma sekedar isu, tapi untuk melemahkan perjuangan kaum muslim yang mungkin sengaja sebagai skenario pihak tertentu," tandasnya.
Dia melihat tetap tumbuh dan berkembangnya isu NII hanya menunjukkan penegakan hukum di Indonesia tak jalan.
Oleh sebab itu demi menjaga kewibawaan pemerintah, sarannya, jangan biarkan isu NII terus tumbuh dan berkembang.(*)
ANT
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011