Dengan jumlah penduduk yang luar biasa, ternyata aktivitas fisik malah menurun. Pada 2013 penduduk yang aktivitas fisiknya kurang hanya sebesar 26,1 persen, tapi lalu naik menjadi 33,5 persen pada 2018,
Jakarta (ANTARA) -
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menyebutkan bahwa kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan masih perlu ditingkatkan.
"Dengan jumlah penduduk yang luar biasa, ternyata aktivitas fisik malah menurun. Pada 2013 penduduk yang aktivitas fisiknya kurang hanya sebesar 26,1 persen, tapi lalu naik menjadi 33,5 persen pada 2018," kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kemenko PMK Agus Suprapto Agus dalam webinar "Membangun Masyarakat Sadar Risiko" yang dipantau di Jakarta, Rabu.
Penduduk usia lebih dari lima tahun yang kurang makan buah juga mengalami peningkatan dari 93,5 persen saja pada 2013 menjadi 95,5 persen pada 2018.
Baca juga: Nadiem dukung inovasi bidang kesehatan melalui pengurang risiko
Sementara itu, tingkat penduduk berusia di atas 18 tahun yang mengalami obesitas naik dari 14,8 persen pada 2013 menjadi 21,8 persen pada 2018. Orang yang mengalami obesitas, menurut Agus, memiliki lingkar perut lebih dari 90 cm untuk laki-laki dan 80 cm untuk perempuan.
"Di samping itu, proporsi penduduk kelebihan gula masih ada sebesar 4,8 persen, natrium atau garam 18,3 persen, dan lemak 26,5 persen. Sebetulnya pemerintah telah hendak mengatur konsumsi gula, garam, dan lemak dengan industri, tapi ada kendala sehingga belum bisa diatur," katanya.
Sepanjang 1997 sampai 2017 angka harapan hidup Indonesia sebetulnya terus meningkat hingga mencapai 71,48 tahun. Namun, usia produktif masyarakat Indonesia rata-rata berkurang 8 sampai 10 tahun karena penyakit akibat pola hidup yang tidak sehat.
"Perubahan yang menyebabkan kematian atau yang mengganggu masa hidup kita pertama-tama itu tekanan darah tinggi," kata Agus.
Baca juga: Inggris, Indonesia perkuat kerja sama bidang kesehatan
Karena itu kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan mengurangi konsumsi garam, gula, dan lemak perlu ditingkatkan. Begitu pula konsumsi rokok yang harus dikurangi untuk menurunkan risiko penyakit paru-paru dan jantung.
"Sebetulnya ukuran panjang hidup kita selalu diupayakan naik, tapi upaya memperpanjang angka harapan hidup selalu dipotong hal-hal berisiko seperti malas bergerak, makanan tidak sehat, sehingga ada waktu hidup yang terbuang," ucapnya.
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021