Kendari (ANTARA News) - Selama beberapa tahun silam Sulawesi Tenggara tidak pernah kekurangan stok beras, namun kadang harus mendatangkan beras dari luar daerah akibat faktor selera konsumen yang berbeda-beda.

"Yang namanya selera konsumen itu tidak bisa dihindari, artinya kalaupun stok beras kita cukup khususnya yang dihasilkan petani, namun di sisi lain konsumen ingin mencoba jenis beras lain sehingga harus mendatangkan dari luar daerah," kata Kepala Dinas Pertanian Sultra, Mansyur di Kendari, Minggu.

Ia mengatakan, mayoritas konsumen di Kota Kendari senang mengkonsumsi beras varietas Pandan Wangi dan Ciliwung, sementara yang diproduksi petani masih jenis medium, varietas Konawe dan IR46.

Dengan demikian dalam memenuhi keinginan masyarakat banyak atau pasar seing kali harus mendatangkan beras dari luar daerah khususnya Sulawesi Selatan dan Jawa.

Dinas Pertanian Sulawesi Tenggara pada 2011 menargetkan produksi gabah kering giling (GKG) 511.578 ton atau naik 10 persen dari produksi tahun 2010 yang tercatat 454 ribu ton.

"Melihat potensi lahan taman persawahan saat ini, optimis bisa memproduksi gabah kering giling sampai 10 persen dari produksi tahun 2010," Ujar Mansyur.(*)


A056/I006

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011