Batam (ANTARA News) - Gubernur Kepulauan Riau H Muhammad Sani meluncurkan buku biografi berjudul "Untung Sabut" yang diambil dari peribahasa Melayu "untung sabut timbul, untung batu tenggelam".
"Saya merasa dalam hidup saya dipenuhi keberuntungan sehinga sampai pada posisi sekarang," ujar Sani di Harmoni One Hotel Batam, Kepulauan Riau, Sabtu.
Menurut Sani, makna dari judul tersebut ialah tidak ada orang yang dapat menghindar dari takdirnya, dan manusia mau tidak mau harus akur dengan takdirnya.
Buku setebal 319 halaman tersebut berisi tentang kisah hidup Sani sejak kecil, ketika dia masih hidup susah hingga pernah putus sekolah. Tapi berkat kesungguhan dan kerja keras, Sani bisa sampai pada Kursi Gubernur.
Sani lahir dari keluarga kurang mampu di Parit Mangkil, Desa Sungai Ungar, Tanjungbatu Kuncur, Karimun, kepulauan Riau pada 12 Mei 1942.
"Untuk membiayai saya di sekolah rakyat (sekarang SD) saja orang tua saya kepayahan. Apalagi saat SMP. Waktu kelas tiga SMP saya sempat berhenti karena malu setiap hari ditagih uang sekolah," akunya.
Namun kata Sani, seorang guru di sekolahnya datang ke rumah dan membujuk dia sekolah lagi tanpa dipungut biaya. Dari situlah ia merasa banyak keberuntungan yang membawanya hingga menjadi Gubernur Kepulauan Riau.
"Walaupun saya sudah berusia 69 tahun, namun saya beruntung masih diberi `ujian` menjadi Gubernur. Dan saya saat ini masih merasa muda," katanya.
Sani berharap buku tersebut akan memotivasi generasi muda untuk berjuang dan meraih mimpinya.
"Dengan bekerja keras semua pasti dapat tercapai," akunya.
Sebelum menjadi Gubernur, Sani memulai karir Sani menjadi seorang pembuat amplop di kantor Kecamatan Bintan Timur, kepulauan Riau.
Setelah itu karirnya terus naik. Dia pernah menjabat wakil Gubernur Kepri mendampingi Ismet Abdulah pada 2005-2010. Sani pernah menjabat sebagai Bupati Karimun, Wali Kota Tanjungpinang, dan Sekretaris Wilayah Kodya Batam.
Rifai Rahman, seorang sahabat Sani mengaku Sani memang sosok pekerja keras.
"Ia meyakini untuk mencapai sesuatu tidaklah mudah. Dari situlah ia selalu sungguh-sungguh dalam berusaha. Dia berprinsip kalau orang lain bisa, saya juga bisa," katanya.(*)
(T.A013/B013)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011