Dragan Crnogorac telah mencapai persetujuan pembelaan Jumat setelah didakwa karena genosida atau pembasmian etnik terkait dengan pembunuhan besar-besaran atas 8.000 pria dan anak laki-laki Muslim di kota itu, kekejaman terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II.
Pasukan Serbia Bosnia telah membunuh ribuan Muslim di Srebrenica pada Juli 1995 setelah merebut bekas wilayah yang dilindungi PBB itu.
Crnogorac, seorang anggota pusat pelatihan polisi Jahorina yany beroperasi di bawah kementerian dalam negeri Republik Serbia Bosnia, mengambil bagian dalam penangkapan sejumlah pria Muslim di desa Sendici yang berusaha melarikan diri dari Srebrenica, kata pengadilan itu.
Ia dan sejumlah polisi Serbia Bosnia lainnya telah mengeluarkan 10 pria Muslim yang ditahan itu dari sebuah rumah. Enam dari para tahanan itu terluka, termasuk dua dalam usungan. Empat tahanan membantu membawa mereka yang terluka.
"Ketika mereka (polisi) membawa mereka (tahanan) keluar dari sebuah rumah dan menempatkan mereka di sebuah jalan, terdakwa itu, bersama dengan tujuh anggota lain unitnya, menembak semua 10 pria itu dengan senapan otomatis," kata pengadlan tersebut.
Crnogorac didaftar ke militer Serbia Bosnia dari Serbia yang melawan keinginannya dan diperintahkan oleh atasannya untuk melakukan pembunuhan itu, menurut pengadilan.
"Terdakwa telah menyampaikan penyesalan," ujar Minka Kreho, kepala dewan kehakiman. "Dewan mengapresiasi bahwa ia telah setuju untuk bertindak sebagai saksi bagi kejahatan di sekitar Srebrenica, dan dengan demikian telah menyumbang pada pengusutan yang lebih efisien terhadap kejahatan yang sangat menyeramkan itu."
Pengadilan Kejahatan Perang PBB untuk Bekas Yogoslavia di Den Haag telah menghukum 14 bekas pejabat Serbia Bosnia karena kejahatan terkait dengan pembantaian Muslim di Srebrenica.
Pengadilan kejahatan perang Bosnia sendiri, dibentuk di Sarajevo pada 2005 untuk mengurangi beban kerja pengadilan PBB, telah mengadili puluhan warga Bosnia, sebagian besar dari mereka etnik Serbia, karena pembunuhan di Srebrenica. Sebanyak 12 orang telah dipenjarakan, tujuh dibebaskan dan 10 masih diadili.(*)
(Uu.S008)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011