Kepala Intelejen Pakistan seperti dikutip mengatakan ia bersedia mundur akibat "kasus Osama bin Laden" yang memalukan negeri itu dan mengarah pada kecurigaan bahwa agen-agen keamanan Pakistan mengetahui dimana pimpinan Al Qaeda itu bersembunyi.
Pada Jumat, dua pelaku bom bunuh diri menyerang satu akademi militer di kota bagian baratlaut yang menewaskan 80 orang yang dikatakan oleh militan Taliban Pakistan bahwa aksi pertama itu merupakan balasan atas kematian Osama pada 2 Mei.
Serangan AS yang dilakukan secara rahasia atas Osama di kota Abbottabad, 50 km sebelah utara Islamabad, sudah merusak hubungan AS.
Serangan itu juga mengkritik pemerintah dan militer, sebagian karena Osama tak terdeteksi di Pakistan selama bertahun-tahun tetapi juga karena kegagalan untuk mendeteksi atau menghentikan operasi AS itu.
"Parlemen...mengecam aksi sepihak itu di Abbottabad yang merupakan pelanggaran atas kedaulatan Pakistan," demikian bunyi resolusi yang dikeluarkan setelah para pemimpin keamanan memberi penjelasan kepada para anggota parlemen.
Pakistan telah membantah bahwa penguasa tahu Osama bersembunyi di rumah berdinding tinggi dekat akademi militer negara itu.
Para anggota parlemen mengatakan pemerintah hendaknya meninjau kembali hubungan dengan AS untuk melindungi kepentingan nasional Pakistan dan mereka juga menyerukan diakhirinya serangan-serangan AS atas kaum militan dengan pesawat tanpa awak.
Mereka juga menyerukan satu komisi independen menyelidiki kasus Osama.(*)
(Uu.M016)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011