Medan (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Sumatera Utara memperkirakan kebutuhan uang kartal pada Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 sebesar Rp2,9 triliun atau lebih rendah dari 2020/2021 yang Rp5,7 triliun.
Kepala Kantor Perwakilan BI Sumut, Soekowardojo di Medan, Selasa, mengatakan, penurunan kebutuhan uang kartal pada Natal dan tahun baru itu dampak pandemi COVID-19.
"Perbankan siap melayani kebutuhan uang kartal masyarakat pada Natal dan tahun baru 2022," katanya.
Penukaran uang bisa dilakukan di bank umum, bank perkreditan rakyat (BPR) serta Kantor Kas Titipan Kantot Perwakilan BI Sumut di BRI Kabanjahe, Karo.
"Penukaran uang bertujuan untuk memastikan ketersediaan uang Rupiah yang layak edar di masyarakat pada Natal dan tahun baru,"ujarnya.
Menurut data, hingga 10 Desember 2021, sudah ada uang yang diserap masyarakat sebesar Rp1,2 triliun atau 41 persen dari total estimasi kebutuhan.
Ada pun total outflow Kantor Kas Titipan BaI hingga 10 Desember 2021 sebesar Rp22,4 miliar.
Menurut Soekowardojo, perbankan juga memastikan pelayanan maksimal kepada masyarakat dengan menyediakan uang yang cukup di anjungan tunai mandiri (ATM).
Bahkan mulai 9 Desember, katanya, ada program penukaran uang rusak agar uang yang berada dan beredar di tengah masyarakat merupakan uang yang layak edar.
"Mengacu pada hari-hari besar keagamaan termasuk. Natal dan tahun baru di tahun-tahun sebelumnya, kebutuhan uang kartal masyarakat tidak pernah bermasalah. Semua bank menjalankan fungsinya dengan baik," katanya.
Baca juga: BI: Pertumbuhan ekonomi Sumut pada 2022 bisa ikuti target nasional
Baca juga: BI : Kredit UMKM Sumut terus tumbuh
Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021