mengusung konsep Masjid Apung Ziyadatul Abrar.
Tanah Bumbu (ANTARA) - Pembangunan Masjid terapung di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, mampu meningkatkan ekonomi bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pedagang makanan di wilayah setempat.
Senior Manager corporate social responsibility (CSR) PT Borneo Indo Baraterang Dindin Makinudin, di Batulicin Selasa, mengatakan tidak saja sebagai tempat ibadah namun kehadiran masjid ini juga menjadi sarana pemberdayaan ekonomi warga sekitar.
Dikatakan, selain berfungsi sebagai tempat ibadah, masjid juga bisa menjadi sentra ekonomi umat yang akan memberikan peluang usaha bagi masyarakat.
Pembangunan masjid tersebut akan mengusung konsep Masjid Apung Ziyadatul Abrar.
Masjid yang masih dalam tahap pembangunan ini diharapkan akan mampu menjadi pusat kegiatan keagamaan, destinasi wisata religi sekaligus juga memberikan nilai tambah melalui kegiatan ekonomi warga sekitar.
Masjid Ziyadatul Abrar merupakan masjid terapung pertama di Tanah Bumbu yang pembangunannya diinisiasi oleh PT Borneo Indo Bara (BIB) melalui program Corporate Social Responsibility perusahaan.
PT Borneo Indo Bara dan Pemkab Tanah Bumbu telah menetapkan lokasi pembangunan masjid ini yakni tepat berada disisi jalan atau sekitar 100 meter dari bibir pantai (siring) Pagatan yang merupakan jalan raya provinsi penghubung kota Batulicin-Banjarmasin.
Konsep religi, pendidikan dan ekonomi perusahaan optimis, seiring rampungnya pembangunan masjid terapung ini nantinya akan menjadi tempat kegiatan ibadah, pendidikan anak-anak belajar membaca dan mengaji Al-Qur'an.
Disisi lain, selain akan menjadi identitas baru kota Pagatan dan destinasi ikonik di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, kehadiran masjid terapung ini akan memberikan nilai tambah bagi kegiatan ekonomi warga sekitar.
Kota Pagatan sendiri dikenal sebagai kota pendidikan dan budaya. Sehingga kehadiran Masjid Apung Pagatan, sebagai daya tarik wisata dengan menggabungkan antara religi,pendidikan dan ekonomi.
"Tentu ini sejalan dengan visi dan misi pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu yakni mewujudkan Tanah Bumbu sebagai serambi Madinah," tambahnya.
Kota Madinah Al Munawwarah merupakan kota religi, juga kota peradaban dan budaya serta kota perdagangan.
Untuk mewujudkan hal itu Dindin menjelaskan, PT BIB akan mendukung terwujudnya konsep tersebut.
Dindin juga berharap sinergi semua pihak untuk mewujudkan masjid sebagai basis pemberdayaan ekonomi masyarakat.
"Ya ke depan, saatnya kita menggiatkan inovasi dan kolaborasi menjadikan masjid sebagai sentra ekonomi masyarakat yang akan membuka luas peluang usaha," katanya.
Untuk itu lanjut Dindin, dukungan pemerintah daerah bersama sama "stakeholder" diharapkan dapat berperan besar dalam memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan para pelaku UMKM dengan konsep pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis masjid.
"Beberapa produk produk UMKM di daerah ini juga akan semakin dikenal wisatawan luar. Tidak saja produk kuliner khas seperti amplang, jajanan pentol ikan, namun juga ekonomi kreatif kain tenun khas pagatan dan lainnya juga akan tumbuh," tuturnya.
Baca juga: WNA di lokasi tambang ilegal di Tanah Bumbu kantongi visa tenaga ahli
Baca juga: Dua WNA diamankan di tambang batubara ilegal Tanah Bumbu
Baca juga: Pemkab Tanah Bumbu gencarkan program "Serambi Madinah"
Pewarta: Imam Hanafi/sujud mariono
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021