Ambon (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga bersama Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas meresmikan sembilan titik lembaga penyalur bahan bakar minyak (BBM) program BBM satu harga, Selasa.
Dari sembilan lembaga penyalur dua diantaranya berlokasi di Kecamatan Pulau-Pulau Babar, Kabupaten MBD dan Kecamatan Taniwel Seram Bagian Barat (SBB).
Baca juga: Pertamina tuntaskan penugasan BBM Satu Harga di 76 titik wilayah 3T
Wakil Gubernur Maluku, Barnabas Nathaniel Orno menyatakan, peresmian program BBM satu harga, merupakan upaya menjawab permasalahan yang dihadapi masyarakat, khususnya dalam hal pemerataan harga BBM di daerah-daerah terdepan, terluar dan terpencil (3T).
Kebijakan BBM satu harga yang dicanangkan pemerintah bertujuan untuk menciptakan pemerataan akses BBM di seluruh Indonesia.
Serta sebagai salah satu implementasi Instruksi Presiden (Inpres) dan merealisasikan Peraturan Menteri ESDM Nomor 36 Tahun 2016 tentang percepatan pemberlakuan satu harga Jenis BBM Tertentu (JBT) dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) secara nasional sejak 1 Januari 2017.
Baca juga: Menteri ESDM: Butuh 100 SPBU per tahun capai target BBM satu harga
Untuk itu kata Wagub dalam penerapannya perlu dilakukan pengawasan agar tidak terjadi ketimpangan harga bagi masyarakat.
"Saya percaya sungguh, Pertamina apalagi Komite BPH akan melakukan pengawasan ini. Kalau ada berita di media, langsung ditindaklanjuti di lapangan, " katanya.
Komite Badan Pengatur Hilir dan Gas Bumi, Yapit Sapta Putra mengatakan, Pertamina senantiasa menjaga komitmen dalam mendukung program Pemerintah mewujudkan sila ke lima Pancasila.
Baca juga: Menteri Arifin resmikan 17 titik lembaga penyalur BBM Satu Harga
Hal ini ditunjukkan dengan beroperasinya 78 titik lembaga penyalur BBM satu harga yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Pihaknya meminta bantuan pemerintah daerah dan stakeholder terkait untuk turut mengawasi jalannya program ini.
"BPH tidak punya perwakilan di daerah, dengan keterbatasan personil dengan jangkauan luas, kita berharap BPH bisa bergandengan tangan di level pemerintah pusat maupun daerah, sehingga seluruh masyarakat bisa menikmati BBM bersubsidi ini secara merata, khususnya di Maluku.
Executive GM PT Pertamina Patra Niaga, Yoyok Wahyu Maniadi menjelaskan, Indonesia bagian timur khususnya, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat terdapat 18 titik lembaga penyalur yang telah diresmikan dan beroperasi pada tahun 2021.
Secara nasional, Pertamina telah merealisasikan pengoperasian atas lembaga penyalur BBM Satu Harga sebanyak 321 titik di daerah-daerah 3T.
Dari total 109 SPBU yang telah beroperasi di Regional Papua-Maluku, 45 di antaranya berada di wilayah Sales Area Retail Maluku sejak 2016.
"Khusus di tahun ini tantangan lebih berbeda dikarenakan adanya kondisi pandemi COVID-19 yang membatasi mobilisasi dan pembangunan SPBU – BBM 1 Harga.
Kehaditan SPBU ini,masyarakat dapat membeli BBM Subsidi dengan harga yang sama dengan masyarakat di daerah lain seperti di Jawa, Sumatera dan tempat lain sesuai dengan Perpres 191 Tahun 2014,” ujar Yoyok.
Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021