Sentani (ANTARA News) - Menteri Agama Republik Indonesia, Suryadharma Ali, bertatap muka dengan tokoh agama se- Provinsi Papua, di Hotel Sentani Indah, Kabupaten Jayapura, Sabtu.

Pertemuan tersebut juga diikuti seluruh pejabat struktural Kementerian Republik Indonesia se-Provinsi Papua, diwarnai dengan dialog singkat oleh para peserta dengan Menteri Agama RI.

Dalam pertemuan singkat tersebut beberapa hal penting yang dibahas, diantaranya pentingnya pemahaman agama, peningkatan kerukunan beragama, pendidikan agama, dan kontrol terhadap guru agama, sehingga pendidikan agama di daerah efektif, dan kualitas pelayanan haji.

Suryadharma Ali mengatakan, pemahaman peningkatan agama dalam kehidupan sehari-hari sangat penting agar terhindar dari agama yang tersesat, radikal, apalagi yang berbau terorisme. Peningkatan kualitas kehidupan umat beragama hendaknya dijadikan sumber motivasi, sumber inspirasi didalam menyelesaikan suatu masalah.

"Jangan dilepaskan agama dari segala hal yang berkembang disekitar kita, banyak masalah yang dihadapi seperti masalah moral, pendidikan, akhlak, kesejahteraan, ekonomi, keadilan. jadikan agama sebagai sumber inspirasi dalam menyelesaikan masalah tersebut," katanya.

Ia menjelaskan, agama jangan selesai di masjid atau di gereja, ataupun di rumah-rumah agama, tetapi agama juga bisa mewarnai kehidupan sehari-hari dimanapun kita berada.

Dikatakannya, yang terpenting lagi adalah kerukunan beragam. Perbedaan bukanlah hal yang menjadi pembatas yang bisa membuat masyarakat Indonesia terpecah belah, tetapi justru harus dihormati karena perbedaan yang mempunyai egoisme sendiri-sendiri diikat kuat sehingga ikatan itulah menjadi perekat masyarakat dalam bingkai Negara kesatuan republik Indonesia yang berlambang negara Pancasila.

Ia menyatakan, untuk melestarikan proses penciptaan kerukunan beragama harus terus dilakukan karena setiap hari bangsa Indonesia dihadapkan dengan berbagai masalah.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Agama mengungkapkan, peningkatan pendidikan agama juga sangat penting, sebagaimana diketahui bahwa anggaran pendidikan dari tahun ke tahun terus meningkat, namun sangat ironis jika pendidikan agama berjalan di tempat.

"Sangat ironis jika ada sekolah agama yang rubuh seperti yang terjadi di Aceh, itu perlu diusut, karena anggaran sudah cukup tinggi tapi sarana pendidikan sangat memprihatinkan," terangnya.

Jangan sampai, kata dia, daerah lain juga mengalami hal yang demikian beruntung jika tidak ada siswa menjadi korban, tetapi kalau ada sangat memalukan.

Untuk peningkatan pendidikan agama di daerah, Menteri Agama berpesan kepada pejabat struktural Kementerian Agama di daerah agar selalu mengontrol guru-guru agama agar pendidikan agama efektif.

Sementara peningkatan kualitas pelayanan, kata dia, dari tahun ke tahun sudah mulai membaik dibandingkan dari tahun-tahun sebelumnya.
(T.KR-HLM/R010)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011