Jakarta (ANTARA News) - Dua orang pelaku teroris tewas ditembak Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri di Solo pada Sabtu dini hari, setelah terjadi baku tembak dengan Densus.
"Telah terjadi baku tembak ketika penangkapan dua orang teroris Daftar Pencarian Orang (DPO) pelaku Bom Klaten di tempat kejadian perkara Jalan Pelajar Pejuang, Cemani Solo pada Sabtu dini hari pukul 01.15 WIB," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar, di Jakarta, Sabtu.
Dua orang yang tewas atas nama Sigit Qurdowi yakni Amir Tim Hisbah bersama pengawalnya Hendro, ujarnya.
"Dari dua tersangka polisi menyita dua pucuk senjata api FN, satu pucuk senjata api Baretta, satu unit granat manggis masih aktif, seratus butir peluru senjata api FN," kata Boy.
Adapun kronologis penangkapan berawal dari dua orang pelaku tersebut berboncengan sepeda motor, keluar dari sebuah rumah di daerah Cemani, Solo mengarah ke Tim Surveillance Densus 88 dan Tim Tindak, katanya.
"Tiba-tiba mereka berbalik arah dan langsung diikuti oleh Tim Surveillance dan Tim Tindak. Ketika Tim Tindak berusaha menghentikan kendaraan pelaku, namun Sigit Qordowi yang dibonceng menembaki anggota Densus, kemudian anggota bereaksi membalas tembakan," kata boy.
Kabag Penum mengatakan tembakan teroris Sigit Qurdowi mengenai seorang laki-laki pedagang nasi angkringan bernama Nur Iman yang berada di beberapa meter dari tempat kejadian perkara karena berusaha mendekat ketika terjadi keributan.
"Hal ini menyebabkan Nur Iman meninggal dunia, termasuk dua pelaku teroris meninggal dunia di tempat kejadian perkara," kata Boy.
Keterlibatan dua pelaku DPO tersebut dalam aksi teror bom gereja dan Mapolsek Pasar Kliwon pada Desember 2010, terlibat jaringan terorisme di Cirebon dan berkaitan dengan empat tersangka yang ditangkap di Solo.
Sebelum terjadi baku tembak tadi malam pada Kamis (12/5) telah dilakukan penangkapan empat orang diduga terlibat teroris di Solo dan sekitarnya.
Empat tersangka yang ditangkap atas nama Edi T alias Edi Jablay, Ari Budi alias Abas alias Irwan,Hari Budiarto alias Nobita dan Aripin Haryono.
Densus telah menyita kurang lebih 183 butir peluru kaliber sembilan milimeter dan 381 butir peluru kaliber 5,56 4TJ hasil penggeledahan di rumah Hariyanto di Jalan Perkutut Banmati, Sukoharjo.
"Mereka merupakan pelaku hasil pengembangan para tersangka yg terlibat bom Cirebon, sebagai kelompok pemasok senjata api dan amunisi, termasuk granat. saat ini masih diperiksa secara intensif oleh Densus," kata Boy. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011