Sukoharjo (ANTARA News) - Aparat kepolisian menangkap seorang penjaga sekolah yang diduga terkait dengan jaringan teroris, Haryanto (36), di SMP Negeri 6 Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat.

Kepala SMP Negeri 6 Sukoharjo, Tri Harjani, di Sukoharjo, Jumat, mengakui, Haryanto memang penjaga sekolah itu.

Haryanto ditangkap oleh aparat dari Markas Besar Polri, di rumah dinas, di kompleks sekolah itu, setelah jam istirahat atau sekitar pukul 09.30 WIB.

Ia mengaku, hanya mendapat laporan dari Kepala Tata Usaha SMP Negeri 6 Sukoharjo, Sutarto, bahwa belasan aparat kepolisian mendatangi rumah dinas itu dengan menumpang tiga mobil.

Polisi kemudian mendatangi guru sekolah setempat yakni Supono, Munartin, dan Kepala TU Sutarto untuk ikut menyaksikan penggeledahan rumah dinas tersebut.

Dua guru dan kepala TU tersebut diminta oleh petugas untuk menyaksikan pengambilan amunisi yang disimpan di rumah dinas.

Polisi kemudian mengamankan dengan membawa pergi amunisi sebanyak 500 butir yang diperoleh dari plafon rumah tersebut.

Ia mengatakan, perilaku di sekolah sehari-hari Haryanto yang warga Dukuh Ledok, Kenokorejo, Polokarto, Sukoharjo tersebut, biasa saja.

Sutarto mengaku, dirinya sebagai saksi saat petugas menghitung jumlah amunisi yang ditemukan di rumah dinas itu.

Aparat kepolisian sebelumnya juga dikabarkan berhasil menangkap seorang terduga teroris Heri Budiarto (30), warga RT2/RW5 Semanggi, Pasar Kliwon, Solo. Heri mengontrak rumah di Desa Wirun, Mojolaban, Sukoharjo.

Keterangan yang diperoleh, Heri diamankan oleh aparat, di Desa Wirun, Mojolaban, Sukoharjo, Kamis (12/5), sekitar pukul 12.00 WIB.

Seorang penjual satai di dekat lokasi penangkapan, Minanto, mengatakan, sejumlah polisi menangkap seorang warga Desa Wirun bernama Heri, sekitar pukul 12.00 WIB.

Polisi, katanya, langsung membawanya pergi dari tempat itu dengan mengendarai mobil.(*)
(U.B018/M029)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011