Jakarta (ANTARA News) - Dua balita kakak beradik, Indah (3) dan Lintang (11 bulan), masih mendapat perawatan serius dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, akibat ulah ibu kandungnya sendiri, Yeni (23) yang membakar keduanya. Dalam pengamatan ANTARA di RSCM, Jakarta, Jumat, kedua balita itu masih berada di ruang perawatan unit pelayanan khusus luka bakar Prof Dr Munajad Woratmadja. Indah dan Lintang tampak tergolek lemah dengan lilitan kain perban di sekujur tubuhnya. Peristiwa tragis yang menimpa balita itu terjadi Minggu pagi (1/1) di sebuah kamar kontrakan, RT 04/RW01 Kelurahan Serpong, Kecamatan Serpong, Tangerang. Sejumlah warga dikejutkan oleh jerit tangis bayi yang berasal dari sebuah kamar. mendengar jeritan nyaring itu warga pun segera mendatangi lokasi tersebut. Betapa kagetnya warga ketika melihat api tengah menjilat tubuh kedua bocah balita. Warga langsung saja menyelematkan keduanya. Indah mengalami luka parah tak mampu menggerakkan anggota tubuhnya. Kedua matanya selalu basah oleh air mata karena menahan sakit yang dideritanya. Mulut mungilnya tak henti-hentinya meringis menahan sakit di sekujur tubuhnya. Nasib serupa juga dialami sang adik, Lintang Saputra. Satu bulan menjelang ulang tahun pertamanya, bocah berkepala gundul itu terus merintih kesakitan. Lintang tak lagi selincah teman-teman seusinya, ia hanya bisa duduk terpekur menyaksikan sang kakak yang terbaring berdampingan dengannya. "Sejak kejadian itu, Lintang selalu menangis meminta minum ASI ibunya. Meski sudah minum susu kaleng, namun ia tetap sering menagis memanggil-manggil ibunya," tutur Ny Murni, nenek dari dua balita malang tersebut. Sementara itu, Pengki (62) bapak kandung Yeni, mengatakan, ia tidak menyangka putri kelimanya tersebut tega membakar kedua darah dagingnya sendiri. Sebab, selama ini Yeni dikenal sebagai anak yang baik hati dan patuh terhadap keluarga.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006