Kupang (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur Irjen Pol Lotharia Latif memerintahkan kapolres di Pulau Flores dan Lembata untuk siaga dan mengambil langkah taktis untuk penanganan dampak gempa bermagnitudo 7,4 di Laut Flores.
"Saya sudah perintahkan kepada kapolres untuk siaga dan segera mengambil langkah taktis dalam menghadapi gempa ini," katanya di Kupang, Selasa.
Beberapa langkah siaga dan taktis itu seperti memerintahkan semua kapolres agar memerintahkan seluruh personelnya di Flores dan Lembata untuk melaksanakan patroli terbuka dan imbauan di lapangan agar masyarakat tenang pascagempa.
Baca juga: BMKG: Gempa Larantuka disebabkan aktivitas sesar di Laut Flores
Setiap kapolres juga diperintahkan agar mulai melaksanakan pengamanan di tempat-tempat keramaian, pertokoan, serta rumah-rumah yang mungkin saja ditinggalkan sementara oleh masyarakat untuk mengungsi ke tempat yang aman.
"Rumah, pertokoan serta pusat perbelanjaan mungkin ditinggalkan oleh pemiliknya, karena itu saya minta dijaga agar tidak terjadi penjarahan atau hal-hal yang tidak diinginkan," tambah dia.
Terkait dampak dari gempa bumi yang sempat diprediksi bakal menimbulkan tsunami itu, ia memerintahkan kapolres serta jajarannya untuk berkoordinasi dengan TNI serta pemda dan intansi terkait untuk melakukan pendataan.
Disamping itu, ia juga memerintahkan setiap kapolres di Flores berkoordinasi dengan tokoh masyarakat untuk menenangkan warga dan evakuasi ke tempat yang aman untuk sementara waktu.
"Kalau ada yang mengambil kesempatan saat bencana seperti ini saya perintahkan untuk ditindak, karena mengambil kesempatan lakukan kejahatan di saat orang lain lagi terkena musibah," tambah dia.
Baca juga: BMKG Stasiun Meteorologi Sikka: Warga harus waspada gempa susulan
Baca juga: Peneliti BRIN: Gempa Larantuka bukan disebabkan sesar naik Flores
Baca juga: Gubernur NTT: Belum ada laporan kerusakan akibat gempa bumi di Flores
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021