Jakarta (ANTARA) - Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Wikan Sakarinto pada 20 April 2021 mengeluarkan keputusan Nomor 22/D/O/2021 terkait penetapan sejumlah sekolah menengah kejuruan (SMK) di Indonesia sebagai Pelaksana Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan Tahun 2021 Tahap I.

Dalam salinan keputusan tersebut secara total ada 611 SMK se-Indonesia yang ditetapkan sebagai pelaksana program sekolah pusat keunggulan itu, salah satunyaadalah SMK Wikrama Kota Bogor, Jawa Barat.

Sebelumnya, SMK Wikrama, yang lokasinya harus melalui jalan perkampungan di Jalan Raya Tajur, Kelurahan Sindangsari, Kecamatan Bogor Timur, itu sudah menorehkan segudang prestasi, baik di tingkat Kota Bogor, tingkat provinsi, nasional dan bahkan tingkat dunia.

Karena itu, Wali Kota Bogor Bima Arya dalam satu kesempatan menjadi pembina upacara bendera setiap Senin, saat di SMK Wikrama, menyampaikan apresiasinya kepada sekolah itu.

Ia tidak henti-hentinya mengaku terkesan, sebab menurutnya, siswa-siswi sekolah tersebut sudah menyiapkan masa depannya, yakni dengan melihat visi misi yang dimiliki dan sudah menjawab tantangan masa depan.

"Kalau di sini adik-adik semua sudah sadar kalau masa depan itu bukan ditunggu, tapi dijemput dan untuk disiapkan. Saya ke sini untuk mengajak kalian berlari lebih kencang menggapai masa depan," kata Bima Arya, merujuk pada implementasi SMK Wikrama pada program revitalisasi.

SMK Wikrama Kota Bogor, Jawa Barat saat dikunjungi delegasi SEAMEO REFCON. (FOTO ANTARA/HO-Humas SMK Wikrama)

Literasi berbasis TI

Kepala SMK Wikrama Iin Mulyani, S.Si, sebelumnya melaporkan progam revitalisasi SMK Wikrama merupakan pelaksanaan Nawacita Presiden Joko Widodo yang dituangkan dalam Intruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK dalam Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia.

Lingkup revitalisasi SMK Wikrama Bogor sendiri meliputi sejumlah aspek, yakni pengembangan dan penyelarasan kurikulum, di mana sudah dua kompetensi keahlian yang kurikulumnya sudah berbasis dan selaras industri, yaitu rekayasa perangkat lunak dan multimedia.

Lalu, pada aspek standarisasi sarana dan prasarana, Wikrama dibantu Direktorat Pendidikan SMK Kemendikbudristek membangun ruang praktik multimedia dan ruang rekayasa perangkat lunak untuk memproduksi software.

Kemudian, dalam hal peningkatan kompetensi guru dan tenaga pendidikan, SMK Wikrama mengirimkan guru produktif untuk magang di industri sebagai bagian dari menyelaraskan kurikulum dan memperbaiki kekurangan pembelajaran saat di sekolah.

Selanjutnya, yakni inovasi pembelajaran dilakukan melalui gerakan literasi sekolah berbasis teknologi informasi (TI) dengan menghasilkan aplikasi untuk membantu siswa untuk belajar membaca cepat.

Wali Kota ARya Bima menambahkan saat ini Kota Bogor bergerak ke "kota cerdas" di mana teknologi berperan memimpin perubahan untuk melayani warga.

"Kota ini harus didorong dengan otak, ide dan gagasan, bukan dengan otot," katanya melalui pernyataan Humas Pemkot Bogor.

Karena itu ia berpesan agar anak-anak menjadi generasi kosmopolitan.

Generasi kosmopolitan itu adalah generasi yang bangga akan identitas lokalnya, paham ke-Sunda-an, cinta tradisi Bogor, namun tetap memiliki patriotisme nasional serta fasih dalam berbahasa Inggris alias tetap mengglobal.

Situasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wikrama Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (16/3/2020) yang lengang dengan latar spanduk dari Kemenkes tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) berisi panduan menjaga diri dari bahaya virus COVID-10. Sekolah meliburkan kegiatan belajar mengajar (KBM) selama dua pekan (16-29 Maret 2020) akibat dampak pandemi COVID-19. (FOTO ANTARA/Andi J/HO-SMK Wikrama)

Sosialisasi dan penyiapan

Dalam uraiannya, Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Wikan Sakarinto menyatakan dalam pelaksanaan program tersebut diperlukan sosialisasi dan penyiapan kebijakan sekolah.

Sosialisasi harus disampaikan kepada seluruh warga SMK, dunia kerja serta pemangku kepentingan terkait

Lalu, penyiapan kebijakan di SMK terkait pelaksanaan program itu, di antaranya penyiapan kepala SMK dan guru yang akan mengikuti pelatihan program.

Kemudian, penyusunan perencanaan berbasis data pada tingkat satuan pendidikan dan pelaksanaan kemitraan link and match secara menyeluruh, sesuai kesepakatan dengan dunia kerja, paling sedikit meliputi (1) penyusunan dan penyelarasan kurikulum berbasis industri dan dunia kerja.

Selanjutnya (2) pembelajaran berbasis proyek nyata (produk barang/jasa) dari dunia kerja, (3) pelibatan guru/pengajar tamu dari industri dan dunia kerja, (4) penyelenggaraan program praktik kerja lapangan.

Di samping itu, (5) penyelenggaraan sertifikasi kompetensi yang diakui oleh industri dan dunia kerja bagi lulusan, (6) pelatihan guru di SMK oleh industri, (7) pembuatan komitmen dengan dunia kerja terhadap penyerapan lulusan SMK, dan (8) pemberian beasiswa dan/atau ikatan dinas oleh dunia kerja bagi peserta didik SMK.

Penyiapan lainnya, yaitu pemanfaatan platform teknologi untuk pembelajaran dan manajemen sekolah, yang bertujuan untuk mendukung implementasi kebijakan pendidikan yang akan diterapkan bagi SMK pelaksana program.

Yang lainnya, pembelajaran dengan paradigma baru, yang merupakan pembelajaran yang berorientasi pada penguatan kompetensi dan karakter yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila.

Kepala SMK Wikrama Iin Mulyani menyatakan salah satu fokus program yang dijalankan di SMK Wikrama adalah dari sisi pembelajaran, di mana program SMK Pusat Keunggulan ini mengusung kurikulum paradigma baru.

Pembelajaran paradigma baru itu adalah pembelajaran dengan penguatan soft skill dan project based learning (PBL) agar terjadi link and match antara SMK dan industri.

Dengan demikian, pembelajaran bisa lebih mendalam dan memungkinkan terjadinya kegiatan inkuiri, yakni proses bertanya dan mencari tahu jawaban terhadap pertanyaan, yang membangun kompetensi dan kemampuan bernalar kritis serta berpikir kreatif yang dinilai penting di Abad 21.

Di tengah pandemi COVID-19, inovasi yang terus dibangun membuahkan hasil positif, dan SMK Wikrama telah membuktikannya.

Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021