Satgas IKN penting dibentuk supaya koordinasi pelaksanaan pembangunan IKN bisa lebih terorganisasi secara baik atau well organized , karena ini melibatkan banyak kementerian/lembaga negara yang terlibat

Jakarta (ANTARA) - Ekonom Toto Pranoto dari Universitas Indonesia menilai pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN di Kalimantan Timur penting agar pembangunan lebih terorganisasi dan terencana secara baik.

"Satgas IKN penting dibentuk supaya koordinasi pelaksanaan pembangunan IKN bisa lebih terorganisasi secara baik atau well organized , karena ini melibatkan banyak kementerian/lembaga negara yang terlibat," ujar Toto saat dihubungi Antara di Jakarta, Selasa.

Dia juga menambahkan bahwa poin terpenting dalam pembentukan Satgas Pembangunan IKN supaya rencana induk atau masterplan ibukota baru negara bisa dieksekusi sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

"Poin penting supaya masterplan IKN bisa dieksekusi sesuai rencana, menghindarkan terjadinya cost overrun, dan mengutamakan komponen material lokal sehingga nilai TKDN bisa terdongkrak," katanya.

Sebelumnya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR Basuki Hadimuljono membentuk Satgas Pembangunan IKN melalui Keputusan Menteri Nomor 1419/Kpts/M/2021 Tentang Satuan Tugas Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara.

Satgas IKN yang dibentuk tersebut terdiri atas Penanggungjawab, Tim Pengarah, Satgas Perencanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, dan Tim Sekretariat.

Menteri Basuki mengatakan bahwa Satgas IKN bertugas membantu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam mengoordinasikan dan mengendalikan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan infrastruktur Ibu Kota Negara dengan pendekatan keterpaduan, inovatif, dan tata kelola pemerintahan yang baik.

Keputusan Menteri PUPR Nomor 1419/Kpts/M/2021 mengenai Satgas IKN tersebut ditetapkan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada 15 November 2021.

Baca juga: DPR tetapkan keanggotaan Pansus RUU IKN
Baca juga: Kemenkeu optimalisasi aset negara Rp1.000 triliun saat ibu kota pindah
Baca juga: Bahlil: UEA sasar sejumlah proyek di ibu kota baru

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021