Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) membukukan laba bersih Rp461 miliar pada 2010, peningkatan signifikan karena pada tahun sebelumnya bank itu rugi Rp41 miliar.
Direktur Utama BII Ridha Wiradikusumah dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat, menyebutkan, keberhasilan itu terutama didukung oleh pertumbuhan pada seluruh bisnis inti dan perbaikan yang berkelanjutan pada operasi usaha.
Portofolio kredit BII juga tumbuh 35 persen melampaui pertumbuhan industri 20 persen. Pertumbuhan kredit itu mengakibatkan total aset BII mencapai Rp75,2 triliun, naik 23 persen dibanding tahun sebelumnya, katanya.
Menurut dia, total portofolio kredit BII mencapai Rp53,6 triliun dibandingkan Rp39,6 triliun pada periode sama tahun 2009.
RUPST menyetujui penetapan penggunaan laba bersih Perseroan sebesar Rp46 miliar sebagai dana cadangan, sedangkan Rp414,89 miliar lagi ditetapkan sebagai laba ditahan, ujarnya.
Dalam RUPST, lanjut dia, diputuskan juga bahwa BII tidak membagikan dividen kepada pemegang saham untuk tahun buku 2010. Hal ini dilakukan untuk lebih memperkuat permodalan BII guna mendukung ekspansi bisnis.
Terkait dengan Penawaran Umum Obligasi Subordinasi I Bank BII Tahun 2011, setelah melakukan proses "book building" serta mencermati minat pasar, BII telah meningkatkan jumlah pokok Obligasi Subordinasi dari Rp600 miliar menjadi Rp1,5 triliun, dimana jumlah pokok sebesar Rp1,2 triliun dijamin secara kesanggupan penuh (full commitment) dan sisa pokok yang ditawarkan sebesar Rp 300 miliar dijamin secara kesanggupan terbaik (best effort).
Masa penawaran obligasi subordinasi ini dilakukan sejak 10 Mei dan berakhir pada 13 Mei 2011, tuturnya.
"Bagi kami, peningkatan modal ini akan berdampak positif bagi ekspansi bisnis ke depan sejalan dengan aspirasi untuk menjadi penyedia jasa keuangan terbaik di segmen yang kami layani," kata Ridha.
BII merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia dengan jaringan internasional yang memiliki 337 cabang, termasuk lima kantor cabang syariah, 1.003 ATM dan 15 CDM (Cash Deposit Machines) di seluruh Indonesia. Bank itu juga sudah terkoneksi dengan lebih dari 35.000 ATM yang tergabung dalam Jaringan ATM PRIMA, dan ATM BERSAMA.
(H-CS/A023)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011