Jakarta (ANTARA News) - Dewan Perwakilan Rakyat mempertanyakan keputusan Komite Banding PSSI yang meloloskan calon Ketua Umum PSSI George Toisutta dan Arifin Panigoro.
Hal itu dikatakan oleh anggota Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, olahraga dan kepemudaan Hanif Dhakhiri di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat.
"Terus terang saya nggak paham dengan putusan Komite Banding yang meloloskan lagi dua nama yang sudah dinyatakan gugur oleh FIFA," kata Hanif di Gedung DPR RI di Jakarta, Jumat.
Padahal keputusan FIFA yang menggugurkan nama Nurdin Halid, Nirwan Bakrie, Arifin Panigoro dan George Toisutta itu boleh dibilang cukup adil ditengah kerasnya konflik di tubuh PSSI.
"Situasi demikian bisa membuat konflik PSSI makin berlarut-larut sebab Komite Normalisasi tetap berpatokan pada keputusan FIFA. Situasi itu juga bisa membuat Indonesia terkena sanksi FIFA. Dan jika ini terjadi, Indonesia tentu sangat merugi. Dunia sepak bola kita akan dipenuhi ketidakpastian dan suram. Entah untuk berapa lama," ujar politisi Partai Kebangkitan Bangsa.
Oleh karenanya, dirinya meminta agar semua pihak tidak memaksakan diri, memaksakan kepentingannya sendiri yang nantinya bisa berdampak buruk pada dunia sepakbola nasional.
"Kalau Indonesia mendapat sanksi FIFA, siapa yang mau bertanggung jawab? Mestinya Komite Banding sebaiknya mengikuti keputusan FIFA saja. Nggak usah aneh-aneh lagilah. Putusan yang ada sudah cukup fair dan win-win.
Kita tahu rezim bola dunia ya FIFA, no matter u like it or not!n yang terpenting bagaimana menyelamatkan sepakbola nasional dulu dengan mempercepat penyelesaian masalah PSSI sesuai ketentuan yang digariskan FIFA. Kepentingan-kepentingan lainnya sebaiknya dikesampingkan dulu," kata Hanif.
(Zul/S026)
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011