Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah segera menyebarluaskan peta rawan bencana banjir, tanah lonsor dan gempa bumi di tiap desa dan kecamatan kepada pemerintah kabupaten/kota agar disosialisasikan kepada warganya sehingga dapat dicegah korban karena bencana, kata Menko Kesra Aburizal Bakrie. "Pemerintah melalui Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) dan Badan Geologi akan mengirimkan peta rawan banjir dan rawan longsor di kecamatan dan desa/kelurahan pada setiap kabupaten/kota dan provinsi setiap bulan," katanya seusai memimpin Rakor Kesra di Jakarta, Jumat sore. Menko Kesra minta pemerintah kabupaten/kota agar menggunakan peta rawan banjir dan lonsor yang ada di daerahnya dari kiriman BMG dan Badan Geologi dijadikan sebagai deteksi dan peringatan dini sehingga dapat dicegah korban jiwa serta mencegah bencana banjir dan longsong yang besar. Dia menambahkan, jika Pemerintah Kabupaten Jember Jatim mensosialisasikan wilayah kecamatan dan desanya yang rawan banjir, maka bencana banjir bandang di Desa Kemuri, Kecamatan Panti pada (1/1) yang menewaskan 100 rang lebih dan menghancurkan ratusan rumah dapat dikurangi. Begitu juga, jika Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Jateng mensosialisasikan wilayah kecamatan dan desanya yang rawan tanah longsor, maka bencana tanah longsor di Kecamatan banjar mangu (4/1) yang menewaskan ratusan orang dan menghancurkan ratusan rumah dapat dikurangi. Menurut Menko Kesra, terjadi kesenjangan dalam kelembagaan penanggulangan bencana, seperti penanganan korban bencana terlihat sangat sektoral dan tersebar di banyak instansi, persepsi pemda yang menganggap bencana adalah tanggung jawab pemerintah pusat. Selain itu, kapasitas pemda baik provinsi maupun kabupaten/kota dalam antisiapsi bencana dan penanganan korban bencana jauh dari mamadai. Pemerintah akan mengembangkan sistem deteksi dan peringatan dini terpadu mengantisipasi bencana banjir, tanah longsor, gempa bumi, tsunami dan gunung berapi sehingga masyarakat akan lebih siaga menghadapi kemungkinan terburuk serta jumlah korban dan kerugian dapat dikurangi. Sementara, Kepala Badan Geologi Departemen ESDM Bambang Dwiyanto mengatakan, instansi yang dipimpinnya setiap bulan mengirimkan peta pergerakan tanah di setiap kecamatan kepada pemerintah kabupaten/kota untuk dijadikan bahan penyusunan tata ruang wilayah dan pencegahan tanah longsor. Kepala BMG Sri Woro menyatakan senada bahwa instansinya setiap bulan mengirimkan peta curah hujan di tiap kecamatan kepada pemerintah kabupaten/kota di seluruh Indonesia untuk dijadikan pengambilan keputusan dalam pencegahan bencana banjir.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006