Kami tidak mengetaui kaitan antara Alqaeda dan Irak"
Jakarta (ANTARA News) - Dinas rahasia Inggris MI6 diketahui telah menyusun proposal kudeta terhadap Saddam Hussein tiga bulan setelah Serangan 11 September ke Amerika Serikat, demikian The Independent, Jumat, mengutip dokumen rahasia yang bocor.
Proposal itu menjabarkan rencana perubahan rezim di Irak yang akan dibeking oleh serangan udara (Inggris).
Rencana ini dibacakan sendiri kepada (menteri luar negeri Inggris saat itu) Jack Straw, yang lalu menyarankan Tony Blair yang kemudian menjadi PM Inggris, untuk membacanya juga.
Proposal yang terdiri dari tiga dokumen tersebut ditulis oleh seorang pejabat senior MI6 bernama sandi "SIS4", pada Desember 2001.
Dokumen rahasia itu salah satunya menyebutkan bahwa minyak adalah alasan utama penggulingan Saddam Hussein.
"Penggulingan Saddam tetap menjadi hadiah (utama) karena itu dapat memberikan keamanan baru untuk jalur suplai minyak," tulis sang pejabat MI6 itu.
Ironisnya dinas rahasia Inggris itu tidak yakin Saddam atau Irak memiliki kaitan dengan jaringan teroris Alqaeda. "Tidak ada data intelijen yang meyakinkan bahwa Irak mendukung para ekstremis Sunni (merujuk Alqaeda). Kami tidak mengetaui kaitan antara Alqaeda dan Irak. Kami tidak begitu yakin ada keterkaitan di antara keduanya."
Salah satu dokumen rahasia itu menyebutkan bahwa rencana kudeta dukungan MI6 diajukan demi mencegah AS turun langsung menggulingkan Saddam.(*)
Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011