Senang abis divaksin, tidak takutJakarta (ANTARA) - Sejumlah orang tua dan siswa antusias mengikuti pencanangan (kick off) vaksinasi anak usia 6-11 tahun di SD Negeri 07 Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa.
"Senang abis divaksin, tidak takut, cuma sakit sedikit," kata salah satu siswa, Evan (9) sambil memegangi lengannya yang baru saja disuntik vaksin jenis Sinovac tersebut.
Ibu Evan, Aditya mengatakan dirinya pun antusias mengantar Evan disuntik vaksin sebagai upaya agar anaknya itu bisa terhindar dari penularan COVID-19 saat mengikuti pembelajaran tatap muka.
"Anak-anak kelas I sampai kelas VI kan sudah boleh masuk sekolah. Jadi, kalau ada vaksinasi ini buat jaga-jaga mereka biar enggak sakit," kata Aditya.
Sebelum melaksanakan vaksinasi, para siswa hanya diminta mengisi formulir dengan data pribadi dan juga menunjukkan kartu identitas anak.
Baca juga: Sekolah bisa bantu data dan fasilitasi vaksinasi anak usia 6-11 tahun
Kartu Identitas anak yang selanjutnya disingkat KIA adalah kartu resmi anak sebagai bukti dirinya berusia kurang dari 17 tahun yang diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil).
Selanjutnya anak-anak tersebut dicek tekanan darahnya menggunakan tensi meter oleh petugas Puskesmas kecamatan setempat. Jika aman, maka dilanjutkan ke proses berikutnya.
Eksekusi suntikan dilaksanakan di ruang unit kesehatan siswa (UKS). Terdapat dua buah meja suntik dan juga ruang menunggu untuk melihat kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).
Sejak pukul 08.00 WIB sampai pukul 10.30 WIB tadi, pelaksanaan vaksinasi anak berjalan lancar tanpa ditemukan kejadian yang tidak diinginkan.
Baca juga: Takut jarum suntik, siswa SD menangis saat vaksinasi di Jaksel
Untuk peserta vaksinasi juga disediakan layanan tes usap antigen gratis di lingkungan sekolah. Sejumlah ibu mendampingi anaknya melaksanakan tes usap antigen tersebut.
Di lokasi parkir depan pintu gerbang sekolah juga terdapat kode batang (barcode) yang bisa dipindai menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara Yudi Dimyati mengatakan adanya kode batang (barcode) PeduliLindungi itu untuk memastikan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah yang sudah mulai digelar, tetap aman dan terkendali dari penularan COVID-19. Status vaksinasi pun akan terlihat di aplikasi tersebut.
"Jadi, kalau belum vaksin, tidak bisa masuk," kata Yudi.
Baca juga: Anies tinjau vaksinasi COVID-19 untuk anak 6-11 tahun
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021