Tangerang (ANTARA News) - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Tangerang Selatan, Banten, mengungkapkan kerupuk dari salah satu produk asli olahan warga berhasil menembus pasar di China.
"Ada kerupuk yang dikelola salah satu pabri di Serpong, hasilnya sudah mampu menembus pasar di China," kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Tangerang Selatan, Ismunandar ditemui usai penutupan acara MTQ ke VIII tingkat Provinsi Banten di lapangan kecamatan Pondok Aren, Jumat.
Dikatakannya, selain kerupuk, ada juga hasil dari produk UKM yang telah berhasil menembus pasar internasional yakni kerajinan tangan berupa pakaian dan kain batik yang telah terjual di pasar Amerika.
Oleh karena itu, dengan berhasilnya produk hasil UKM di Kota Tangerang Selatan menembus pasar Internasional, maka Pemkot akan melakukan pelatihan serta work shop kepada pelaku UKM.
"Dengan kegiatan pelatihan, maka pelaku UKM akan memiliki bekal untuk peningkatan usahanya ke depan dan mampu bersaing di pasar Internasional," katanya.
Sementara itu, jumlah pelaku UKM di Kota Tangerang Selatan saat ini mencapai 15 ribu. Dalam kurun waktu tahun 2009-2010 pelaku usaha binaan pihaknya ada sebanyak 2.110 dan pada 2011 ini sebanyak 411 UKM.
"Jumlahnya pelaku UKM akan terus berkembang seiring pembangunan dan investasi di Kota Tangsel. Namun, pihaknya akan lebih fokus dalam memberikan pembinaan agar tidak terjadi kebangkrutan," katanya.
Ketua Forum Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kota Tangsel Maulini Zeda menjelaskan, pada UKM Cipta Karya Sejatera, telah terbentuk industri rumah tangga beragam kerajinan tangan seperti pakaian dan kain batik,vas bunga, tempat tissue, bingkai foto dan lain-lain.
Zeda menjelaskan, UKM yang terletak di Pondok Cabe Udik, Pamulang, ini pada tahun 2010 lalu telah memiliki 800 anggota binaan yang mayoritas ibu rumah tangga.
Setiap bulannya dia mengaku mampu menghasilkan kain batik mencapai 500 helai. Kegiatan tersebut selain dapat membantu perekonomian keluarga, juga membiasakan para ibu memanfaatkan waktu yang lebih berguna.
"Kita merangkul para kaum ibu rumah tangga yang memiliki waktu lebih banyak di rumah karena akan fokus dengan pekerjaan yang diberikan karena kerjanya santai," kata Zeda. (ANT/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011