"Sejak Januari 2007, Ratih menghilang dan sampai sekarang ini kami tidak mengetahui dimana keberadaannya," kata Latifah, ibu Ratih Utari Lubis, kepada pers di Medan, Jumat.
Selama ini, menurut dia, upaya pencarian terhadap Ratih cukup gencar dilakukan oleh pihak keluarganya, termasuk melaporkan kasus tersebut kepada pihak Polresta Medan pada 22 Januari 2007.
Sekitar satu tahun pasca Ratih dilaporkan hilang, kata Latifah, dirinya pernah satu kali dihubungi oleh putri sulungnya itu melalui saluran telepon selular.
Namun, lanjut dia, dalam percakapan telepon tersebut Ratih sempat menangis dan menyatakan dirinya dalam kondisi sehat, tetapi tidak bersedia mengungkapkan dimana ketika itu dia berada.
"Ratih pernah satu kali menghubungi saya melalui telepon, tetapi ketika itu dia tidak bersedia menyebutkan dimana keberadaannya," ujar ibu tiga orang anak itu.
Latifah mengaku kini hampir putus asa menghadapi musibah kehilangan putrinya itu yang sudah lima tahun menghilang tanpa diketahui dimana keberadaannya.
Bahkan, dia menduga, tidak tertutup kemungkinan Ratih termasuk dari salah satu korban penculikan kelompok Negara Islam Indonesia (NII), terkait dengan gencarnya isu seputar banyaknya remaja putri dan mahasiswa yang hilang sejak beberapa tahun terakhir ini.
Beberapa bulan sebelum Ratih dilaporkan hilang, menurut dia, mahasiswi semester V perguruan tinggi swasta itu lebih suka menyendiri dan tidak lagi menunjukkan sebagai anak yang patuh ketika diberi nasehat.
Di tengah perubahan sikap dan perilaku aneh tersebut, kata Latifah, putrinya ketika itu juga pernah menyatakan ingin mengenakan jilbab dan selalu mengingatkan kepada orang tua maupun adik-adiknya bahwa tidak ada gunanya memiliki harta di dunia. (JRD/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011