"Dari laporan Badan Lingkungan Hidup, sekitar 90 persen rusak," katanya usai melepas rombongan penelusuran ekowisata hutan bakau dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2011 di Medan, Kamis.
Gatot mengatakan, dari pemantauan yang dilakukan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sumut, hutan bakau di pesisir pantai provinsi semakin berkurang.
Tentu saja, kata dia, kondisi sangat mengkhawatirkan karena berpotensi menimbulkan masalah dan hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain menimbulkan abrasi pantai, habisnya hutan bakau itu juga mengakibatkan kesulitan bagi masyarakat sekitarnya yang umumnya berprofesi sebagai nelayan.
Dengan menyusutnya jumlah hutan bakau itu, maka semakin sedikit pula lokasi pertumbuhan dan pengembangbiakan biota laut seperti ikan dan udang.
Hal itu disebabkan hutan bakau (mangrove) yang menghasilkan unsur hara yang dibutuhkan biota laut semakin sulit didapatkan.
Menurut Gatot, masih banyak lagi manfaat hutan bakau tersebut seperti menjadi bersosialisasi dan rekreasi masyarakat perkotaan serta dapat menjadi lokasi penelitian.
Sedangkan untuk kepentingan global, hutan bakau juga menyerap karbon dibandingkan dengan hutan tropis.
Karena itu, punahnya hutan bakau tersebut dapat semakin mengurangi kemampuan alam dalam mengurangi efek buruk emisi gas rumah kaca.
Namun pihaknya mengharapkan semua pihak tidak berputus asa dulu sebelum melakukan tindakan konkrit meski keberadaan hutan bakau di Sumut sangat mengkhawatirkan.
"Kita harus dapat mengubah krisis menjadi peluang," katanya.
Sementara itu, Kepala BLH Sumut Hidayati mengatakan, kegiatan penelusuran ekowisata hutan bakau ini dilaksanakan sebagai bentuk keprihatinan terhadap penurunan kualitas lingkungan hidup, khususnya ekosistem di kawasan pesisir pantai timur.
Kegiatan penelusuran itu akan dimulai dari desa Nelayan Indah Belawan Kecamatan Medan Labuhan hingga ke kawasan Paluh Merbau dan berakhir di Bagan Percut Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang.
Dalam kegiatan itu, pihaknya akan menyerahkan bantuan bibit bakau kepada masyarakat serta menyampaikan informasi tentang pentingnya keberadaan tumbuhan pantai tersebut.(*)
(T.I023/Z002)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011