Tujuannya agar masyarakat pra sejahtera meningkat kapasitas keuangannya sehingga mereka tidak hanya berhantung pada bansos
Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial Tri Rismaharini memastikan memberikan pendampingan pelatihan kewirausahaan para pemuda Papua di Bandung guna membangun kemandirian ekonomi saat mereka kembali ke kampung halaman.
"Saya tidak akan meninggalkan teman-teman. Kami akan sering-sering ke sana. Nanti kami akan memberikan pendampingan agar teman-teman bisa mandiri secara ekonomi," ujar Risma dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin.
Saat membuka kegiatan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) Bimbingan Vokasional dan Kewirausahaan Pengemasan Bahan Kulit di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) di Bandung hari ini, Risma mengatakan pelatihan tersebut bermula dari permintaan seorang pemuda asal Kabupaten Mamberamo. Permintaan disampaikan saat Mensos berkunjung ke kampus Fakultas Teknik Universitas Cendrawasih (Uncen), Jayawijaya pada Minggu (12/11).
Permintaan tersebut lantaran di daerah itu banyak buaya. Selain dikonsumsi, kulit buaya juga bisa diolah agar bernilai ekonomis.
Dalam pelatihan di Bandung, para pemuda tersebut dilatih mengolah produk dari kulit yakni membuat tas, ikat pinggang, dompet dan sebagainya. Ia menekankan, pelatihan ini merupakan tahap awal.
Ke depan, sedang dipersiapkan berbagai pelatihan seperti pelatihan penangkaran buaya, pengemasan, pemasaran dan sebagainya. Pelatihan pengolahan kulit ini merupakan pelatihan Gelombang II, untuk pelatihan Gelombang I sudah berlangsung di Papua, bulan November 2021.
"Hari ini pelatihan dilakukan di sini, karena di Bandung merupakan tempat mengembangkan aspek kreativitas dan mendekatkan dengan akses pasar," kata Risma.
Ia menekankan bahwa untuk pengolahan produk kulit merupakan industri yang membutuhkan kreativitas. Sehingga, bisa mengikuti tren.
Sementara di Garut dikenal dengan pusat penyamakan kulit domba dan sapi. Risma berencana di Papua akan dibantu dengan pelatihan peternakan sapi dan domba.
Pada kesempatan itu, Risma memotivasi agar kesempatan ini bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan diri. Dengan bekal pelatihan, dia menekankan agar warga Papua mampu mengembangkan potensi alam yang sangat kaya di Papua.
Pelatihan juga secara simultan dikembangkan di daerah-daerah lain. Di Batam, Kemensos menggelar pelatihan pengolahan garam oleh Suku Anak Laut, pengolahan bawang merah menjadi pasta, pengolahan sei sapi untuk korban banjir di NTT dan training untuk para penghuni rumah bedeng di Jakarta.
"Tujuannya agar masyarakat pra sejahtera meningkat kapasitas keuangannya sehingga mereka tidak hanya berhantung pada bansos," kata dia.
Peserta pelatihan pada Gelombang II terdaftar sebanyak 25 orang dari Provinsi Papua masing-masing 5 orang dari Kabupaten Mimika, Kabupaten Merauke, Kabupaten Mamberamo, Kota Jayapura, dan dari pusat pengembangan SDM Indonesia _Cross Cultural Institute_ (ICCI) Jayapura.
Sebanyak dua orang dari Balai Soeharso Surakarta, dan 56 orang lagi dari 28 dari Balai Rehsos Kemensos, sehingga Gelombang II diikuti sebanyak 83 peserta. Bila ditambah 30 orang peserta pada Gelombang I, total yang sudah mengikuti pelatihan sebanyak 113 orang.
Dengan berbekal pengetahuan dan keterampilan, peserta pelatihan diharapkan juga memiliki bekal untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Tiba kembali ke daerah asal, mereka diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja sendiri.
Pelatihan ini juga menjadi ajang untuk mencetak para instruktur. Melalui mereka, diharapkan dapat mengasah talenta lain di bumi Papua dengan melatih pemuda-pemuda lain di daerah asal.
Hadir sebagai pembicara dalam pelatihan ini adalah Staf Khusus Menteri Sosial, Luhur Budijarso, yang akan memberikan suntikan motivasi kepada peserta. Instruktur dari BBPPKS Bandung juga diterjunkan untuk membagikan ilmu-ilmu tambahan, seperti marketing dan kepercayaan diri untuk sukses.
Selain itu juga dihadirkan para pengusaha kulit sapi dan cakar ayam, Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Persepatuan Bandung, dan Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Perkulitan Garut.
Baca juga: Mensos Risma hibur anak-anak pengungsi bencana Gunung Semeru
Baca juga: Mensos kunjungi korban banjir dan serahkan bantuan di Lombok
Baca juga: Risma beri motivasi disabilitas korban kekerasan seksual di Sanggau
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021