Jakarta (ANTARA News) - PT Bank DKI menawarkan obligasi VI dan obligasi subordiasi I senilai Rp750 miliar yang akan digunakan sebagai upaya meningkatkan permodalan untuk ekspansi usaha.
Obligasi itu terdiri atas obligasi VI sebesar Rp450 miliar dengan tingkat suku bunga tetap dan tenor tiga tahun untuk obligasi A, dan lima tahun untuk obligasi B.
Sedangkan obligasi subordinasi II senilai Rp300 miliar dengan suku bunga tetap dan tenor tujuh tahun.
Direktur Utama Bank DKI Eko Budiwiyono, di Jakarta, Kamis, mengatakan penawaran obligasi ini menjadi salah satu diversifikasi sumber pendanaan.
Ia menjelaskan hasil dari perolehan penjualan obligasi ini akan difokuskan untuk ekspansi usaha melalui penyaluran kredit pada tahun 2011 ini.
"Karena sifatnya yang berjangka panjang, dana hasil obligasi akan digunakan untuk ekspansi kredit dengan tenor yang lebih panjang, termasuk pembiayaan infrastruktur, dan pembiayaan proyek lain di industri pilihan," kata Eko.
Tahun ini, lanjut dia, Bank DKI menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 33,10 persen. Selain itu, Bank DKI juga juga akan memperbesar porsi pemberian kredit pada sektor komersial melalui pembiayaan bagi kontraktor yang menangani proyek yang dibiayai Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"Bank DKI telah menyiapkan kredit Bangun Karya yang diperuntukkan bagi kontraktor dengan persyaratan yanng lebih ringan," kata Eko.
Tercatat per Maret 2011, Bank DKI telah menyalurkan kredit senilai Rp8,3 triliun atau meningkat 22 persen dari Rp6,9 triliun pada tahun sebelumnya di periode yang sama.
Walaupun lebih menggiatkan penyaluran kredit kepada sektor komersil dan korporasi, Eko menegaskan bahwa Bank DKI juga tetap meningkatkan penetrasi bisnisnya di segmen konsumen dan usaha kecil.
Kedua sektor itu, menurutnya, masih menjadi pangsa pasar terbesar kredit Bank DKI. Selain itu, Bank DKI juga akan lebih giat menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Menurut Eko, penerbitan obligasi itu juga akan memperkuat modal perusahaan. Dengan tambahan obligasi Rp300 miliar, maka rasio kecukupan modal (CAR) perusahaan ditargetkan naik 14 persen.
Sementara PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat "idA+" (single A plus) dengan prospek stabil pada obligasi VI Bank DKI 2011. Sedangkan obligasi subordinasi II 2011 mendapat peringkat "idA" (single A) dengan prospek stabil.
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011