Dua zom yang belum memasuki musim hujan yakni Zom 254 di Pulau Sumba dan Zom 259 di Pulau Timor

Kupang (ANTARA) - Stasiun Klimatologi Kupang Kelas II Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan sebanyak dua zona musim (zom) di wilayah Nusa Tenggara Timur hingga saat ini belum memasuki musim hujan.

"Dua zom yang belum memasuki musim hujan yakni Zom 254 di Pulau Sumba dan Zom 259 di Pulau Timor," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang, Rahmattulloh Adji dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin.

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan informasi iklim dasarian per 10 Desember 2021, terkait wilayah di NTT yang belum memasuki musim hujan.

Baca juga: Empat kecamatan di Manggarai Barat waspada longsor dua hari ke depan

Ia menjelaskan dari 23 zom yang tersebar di NTT, hanya dua zom yang belum memasuki musim hujan yakni Zom 254 wilayah bagian utara Kabupaten Sumba Timur dan Sumba Tengah di Pulau Sumba.

Selain itu Zom 259 wilayah bagian selatan Timor Tengah Selatan dan Belu di Pulau Timor.

Sementara itu 21 zom lainnya telah memasuki musim hujan pada Dasarian III Oktober hingga Dasarian I dan II November.

Baca juga: BMKG imbau masyarakat waspadai potensi hujan lebat di Kabupaten Kupang

Rahmattulloh menjelaskan wilayah zom yang belum memasuki musim hujan tersebut sedang dalam masa transisi dan hujan yang terjadi belum masuk kriteria musim hujan.

Ia mengimbau para petani agar menyiapkan lahan secara baik sehingga bisa memproduksi tanaman yang cocok pada musim hujan guna menghindari gagal tanam.

Baca juga: BMKG sebut tidak ada potensi pertumbuhan bibit siklon tropis di NTT

Di sisi lain, kata dia, masyarakat juga perlu meningkatkan kewaspadaan terutama saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi yang dapat berpotensi memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.

"Upaya mitigasi bencana perlu dilakukan secara baik agar dampak bencana bisa diminimalkan atau tidak menimbulkan korban jiwa," katanya.

Baca juga: BMKG: Waspadai hujan lebat kategori 6 di Timor Tengah Utara dan Belu

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021