Kepala Seksi Penempatan Kerja Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Pekalongan Sumedi di Pekalongan, Kamis, mengatakan, jumlah kiriman uang dari tenaga kerja Indonesia (TKI) itu, sebagian besar dari mereka yang bekerja di Arab Saudi.
"Hampir 80 persen kiriman uang dari TKI asal Pekalongan adalah mereka yang bekerja di Arab Saudi, sedangkan sisanya dari Hongkong, Korea, Malaysia, dan Jepang," katanya.
Menurut dia, para TKI itu sebagian besar bekerja sebagai pembantu rumah tangga, di perkebunan, dan karyawan industri.
Mereka setiap bulan mengirimkan uang kepada keluarganya melalui sejumlah bank dan kantor pos.
Ia mengatakan selama ini minat masyarakat Kota Pekalongan untuk bekerja di luar negeri cukup tinggi, dibuktikan dengan persentase kumulatif TKI semakin meningkat setiap tahun.
"Pada 2009 jumlah TKI yang bekerja di luar negeri sebanyak 34 orang, sedangkan pada 2010 bertambah menjadi 253 orang," katanya.
Ia mengatakan kendati dalam beberapa pekan terakhir ini muncul berita mengenai nasib TKI yang tidak beruntung di luar negeri, tetapi hingga kini Dinsosnakertrans belum menerima pengaduan atau laporan adanya kasus yang menimpa TKI asal Pekalongan.
"Namun, jika pun ada masalah, kami akan secepatnya menindaklanjuti semua perkara yang menimpa TKI yang bekerja di luar negeri," katanya. (J005/M008/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011