Jakarta (ANTARA) - Andreas Arianto berkolaborasi dengan band asal Bali, MANJA, dan Nikki Asvikarani merilis "None of Us Knows", bentuk lain dari lagu "None of Us" yang dia rilis bersama Marini Nainggolan belum lama ini.

Mengutip siaran pers, Senin, Andreas Arianto mengaku menyukai musik MANJA sehingga dia sangat yakin menggandeng band tersebut untuk membawakan ulang lagu "None of Us".

"Aku suka banget sama MANJA, terutama karena interaksi mereka satu sama lain itu dinamikanya enak, di atas maupun di luar panggung. Aku suka musik mereka dan juga cara mereka menyampaikan siapa diri mereka secara visual," kata Andreas.

Baca juga: Andreas Arianto gandeng Marini Nainggolan rilis "None of Us"

"Lagu 'None of Us' ini kebetulan bukan lagu yang mainstream, dan aku penasaran lagu ini akan jadi seperti apa kalau dirombak dan dibuat jadi personal oleh MANJA karena aku percaya dengan selera musik mereka," lanjut dia.

Sementara itu, MANJA mengaku sangat senang ketika ditawari berkolaborasi dengan Andreas Arianto, apalagi kolaborasi tersebut merupakan kolaborasi pertama mereka dengan musisi lain.

"Ini menjadi awal yang penting karena kita kenal Andreas dengan baik. Kepercayaan darinya menjadikan kita bersemangat dan cukup percaya diri untuk kerja bareng. Sekalian kita belajar juga," ujar mereka.

MANJA tidak sekadar memoles lagu "None of Us", tapi merombaknya secara signifikan termasuk menata ulang aransemen sekaligus menggubah liriknya sehingga membuat lagu lama menjadi punya rasa baru. Bahkan, judul lagunya juga diperbarui menjadi "None of Us Knows".

"Lagu aslinya canggih banget. MANJA sedikit bingung menginterpretasinya. Harus dumb down instrumentasi sedikit, dilurusin dan dibuat lebih simple. Waktu yang tersedia juga mepet. Syukur akhirnya ketemu juga versi yang 'masuk' dan hasilnya, bagi kami, memuaskan. Cukup membanggakan untuk sebuah kolab perdana," ujar MANJA.

Faktor darah Skotlandia yang mengalir di diri sang vokalis MANJA, James, merupakan bonus yang menyenangkan bagi Andreas Arianto.

"Ternyata kebetulan James juga punya darah Celtic, dan lagu ini kental dengan sentuhan Celtic fiddle dan tin whistle yang aku dan Nikki mainkan. Rasanya semuanya jadi klop," kata Andreas.

Diproduseri oleh Andreas Arianto serta melibatkan penggesek biola berbakat asal Bali Nikki Asvikarani, lagu yang bertema self-discovery journey tersebut diharapkan dapat menjadi pelepas penat akibat pandemi serta hadiah akhir tahun bagi khalayak kosmopolitan muda, para penikmat musik sophisti-pop, sekaligus representasi musik Bali keren masa kini.


Baca juga: "Everything" jadi single perdana JEJA jajaki industri musik Indonesia

Baca juga: Pembelajaran musik tradisi akan dimasukkan dalam program pendidikan

Baca juga: Lenggie bersiap "comeback" ke dunia musik Indonesia

Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021