Jakarta (ANTARA) - DPP PDI Perjuangan menggembleng kadernya untuk memiliki pribadi berkebudayaan Nusantara guna menghadapi intoleransi dan radikalisme.
"Kantor partai harus menjadi rumah budaya dan sekaligus sebagai jawaban PDI Perjuangan di dalam menghadapi intoleransi dan radikalisme dengan jalan kebudayaan," kata Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto saat menggelar Konsolidasi DPC PDIP Pelopor gelombang kedua di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin.
Baca juga: DPP TMP: Milenial kawal demokrasi dengan konten media yang nasionalis
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, kata dia, memiliki misi agar partai terus menggelorakan kebudayaan Nusantara yang begitu kaya, inklusif, dan mengeskpresikan keindahan nusantara.
Selain memantapkan jalur ideologi, Hasto juga menekankan konsolidasi partai ini untuk menggalang kekuatan dalam rangka pemenangan Pemilu 2024.
"Konsolidasi maraton ini, selain melakukan evaluasi atas pelaksanaan konsolidasi pasca-Kongres V hingga mengukur kesiapan pemenangan Pemilu 2024," ucap Hasto dalam siaran persnya.
Politikus asal Yogyakarta itu menyatakan elektoral PDIP mencapai 26,4 persen berdasarkan hasil survei terakhir. Hasto meyakini angka itu akan terus meningkat.
Dia menerangkan kepercayaan masyarakat terhadap Presiden Joko Widodo juga meningkat.
"Berbagai indikator kepuasan terhadap kepemimpinan Pak Jokowi mengalami tren kenaikan," kata Hasto.
Oleh karena itu, alumnus UGM itu menyampaikan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia atas dukungannya kepada PDIP. Namun, Hasto meminta kader PDIP untuk terus menjaga amanah rakyat sembari turun menyerap aspirasi.
"Ibu Megawati Soekarnoputri berpesan bahwa elektoral yang tinggi menjadi daya pemacu untuk terus bergerak ke bawah. Seluruh anggota dan kader partai harus bekerja lebih keras, lebih semangat, menjauh dari zona nyaman, dan semakin menyatu dengan rakyat," jelas Hasto.
Pada acara konsolidasi DPC PDIP ini, hadir sejumlah pengurus DPP, antara lain, Bambang Patjul Wuryanto, Djarot Saiful Hidayat, Hamka Haq, Nusirwan Sujono, Ribka Tjiptaning, Arief Wibowo, dan Sadarestuwati.
Baca juga: DPLN PDIP Belanda kirim 600 matras untuk korban letusan Gunung Semeru
Baca juga: Hasto: PDIP tak pernah bosan gelorakan cinta budaya
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021