"Mewujudkan kesetaraan itu salah satu yang serius ingin kita wujudkan saat bertugas di Jakarta. Itu janji kampanye nomor 14 tentang Kepulauan Seribu. Mengatasi ketimpangan antara daratan dengan kepulauan,” kata Anies.
Anies menjelaskan, kebutuhan dasar menjadi masalah utama untuk mengatasi ketimpangan antara penduduk Jakarta di daratan dengan penduduk di kepulauan.K epulauan Seribu terdiri dari 110 pulau, namun hanya 11 pulau di antaranya yang berpenghuni dengan total jumlah penduduk 27.000 jiwa dari 7.000 kepala keluarga.
Jika dibandingkan dengan kecamatan di lima wilayah kota Jakarta, jumlah penduduk Kepulauan Seribu hanya sedikit. Jumlah penduduk yang sedikit bukan berarti memiliki layanan minim.
“Sedikitnya penduduk bukan berarti tertinggal, tapi justru di situ lah letak tantangannya. Republik ini kan tidak hanya didirikan untuk tempat yang padat penduduk, tapi untuk siapa saja penduduk Indonesia,” kata dia.
Hingga 2018, warga Kepulauan Seribu masih mengandalkan sistem pengairan “Brackish Water Reverse Osmosis” (BWRO) yang berasal dari air payau, tapi belum memenuhi standar air minum.
Karena itu, Pemprov DKI Jakarta mengembangkan sistem pengairan “Sea Water Reverse Osmosis” yang diolah melalui penyulingan. Air tersebut diantarkan ke rumah penduduk melalui pipa dengan harga Rp1.050 per meter kubik.
“Kebutuhan ini disiapkan oleh Pemerintah sebagai salah satu tugas pemerintah. Tugas pemerintah adalah memastikan kesetaraan itu, kemudian sama juga dengan kebutuhan lainnya,” kata Anies.
Baca juga: Kepulauan Seribu menuju kesetaraan dan keadilan
Baca juga: Anies sebut JakGrosir bantu kesetaraan harga di Kepulauan Seribu
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Riza Harahap
Copyright © ANTARA 2021