Taizhou, China (ANTARA)- Pada tanggal 9 Desember, Hehe Culture Global Forum (HCGF) 2021 diselenggarakan di kota Taizhou, Provinsi Zhejiang, China. Tahun ini, tema yang yang didiskusikan adalah “Peran Budaya Hehe Dalam Membangun Komunitas Masa Depan Bersama Bagi Umat Manusia”. Tiga sub-topik yang dibahas adalah: “Mempertahankan keharmonisan dan Kemakmuran Bersama, Mencapai Pembangunan inklusif”, “Bekerja Sama Untuk Mengatasi Kesulitan dan Berpikir Menang-menang”, dan “Mempertahankan Keharmonisan, Mengembangkan Peradaban Ekologis”. Di China, “Budaya Hehe” sebagai budaya harmonis makin lama makin bernilai, menyediakan pencerahan yang berguna untuk meningkatkan tata kelola global dan memecahkan tantangan bersama umat manusia.

Dalam upacara pembukaan, Bernard Hamilton, Konsul Jenderal Republik Malta di Shanghai, mengatakan bahwa di era pasca-pandemi, mendorong pemulihan dunia secara berkelanjutan dan adil merupakan tujuan umum para negara. “Keharmonisan dan kerja sama merupakan jalur baik untuk mencapai tujuan tersebut. Para pihak harus secepatnya membangun kerangka kerjasama baru sesuai dengan situasi dunia yang berubah-ubah, khususnya mekanisme kerjasama dalam bidang prioritas seperti ekonomi, lingkungan, keamanan dan teknologi” katanya.

Upacara Penandatanganan Kesepakatan Kerangka Kerjasama di HCGF



Li yueqi, sekretaris Komite Partai Komunis kota Taizhou, menunjukkan bahwa budaya Hehe secara fokus mencerminkan pandangan alami China, yaitu manusia hidup di alam dan bersama alam; nilai yang mencari kesamaan sambil mempertahankan perbedaan; serta pandangan pembangunan yang memperhatikan keharmonisan dan kemakmuran bersama. “China sudah mulai perjalanan baru untuk mencapai modernisasi dan kemakmuran bersama dalam negeri. Dengan mempromosikan dan menyebarkan budaya Hehe ke luar negeri, kami berharap menghilangkan perbedaan peradaban dan memberikan kontribusi pada pembangunan dunia yang harmonis” ucapnya.


Dalam forum utama, mantan Wakil Sekretaris Jenderal PBB Kim Won-Soo menunjukkan, budaya Hehe tidak hanya memiliki makna budaya yang positif dalam membangun masyarakat harmonis, tetapi juga memiliki makna nyata untuk mempromosikan pertukaran dan dialog antara negara, ras, religi dan peradaban yang berbeda, sehingga mendorong dunia berkembang secara damai. Wu Weishan, direktur jenderal National Art Musem of China, percaya bahwa pandangan alami China tentang keharmoinsan antara manusia dan alam ditujukan pada koeksistensi harmonis anarata manusia dan alam. “Keharmonisan antara negara adalah alat berguna untuk membangun komunitas masa depan bersama bagi umat manusia. Harmoni tapi beda merupakan pandangan sosial yang mempromosikan negara-negara di dunia harus mempertahakan hubungan yang bersahabat dan harmonis” ungkapnya.


Selama sesi pidato forum, para ahli dan akademisi dari dunia memberikan wawasan tentang bagaimana membangun komunitas masa depan bersama bagi umat manusia dengan mengacu pada kebijaksanaan budaya Hehe. Dalam sub-forum, para tamu dari pihak China dan negara lain berdiskusi dan bertukar pandangan tentang tiga sub-topik tersebut.


“Hehe Culture Global Forum (HCGF)” adalah konferensi internasional yang diselenggarakan dalam bentuk forum. Berdasarkan budaya harmonis tradisional di kota Taizhou – budaya Hehe, forum ini menganalisis masalah dari perspektif kognitif yang berbeda. Tujuannya adalah mempromosikan konsep yang membangun komunitas masa depan bersama bagi umat manusia sebagai pilihan prioritas dan konsensus umum masyarakat internasional untuk memecahkan tantangan global.


Kontak: Zhou biye
Nomor Telepon: 0086576—88510329


Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2021